Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Itu Tempat yang Menyenangkan, Bukan Tempat "Bully"

13 Februari 2020   17:50 Diperbarui: 13 Februari 2020   17:50 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: gettyimages.com

Disiplin itu bukan kekerasan, disiplin diterapkan dengan cinta kasih dan cukup dengan hukuman administrative.  Tidak ada manusia sempurna.  Anak siswa terlambat itu banyak faktornya, dia tidak bisa tidur malamnya, dia sakit perut ketika mau berangkat, rumahnya kebanjiran, ayahnya atau ibunya sakit sehingga tidak ada yang antar.

BEribu alasan dari background keterlambatan harus diketahui oleh guru sebelum menghukum anak.  Memang perlu sanksi jika anak membohongi guru alasan keterlambatan.

Guru yang mengajar kekerasan akan diikuti oleh muridnya dengan kekerasan juga.   Murid yang merasa tidak mengikuti pelajaran tetapi dituntut untuk bisa, merasakan stress, lalu, dia melampiaskan kepada kekerasan karena dasar dari pendidikan adalah kompetisi.

Pendidikan karakter adalah untuk mempengaruhi murid agar memiliki watak, sifat batin, budi pekerti, tabiat yang bernilaikan akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi untuk berbagai keputusan maupun kebijakan.

Ajarkan anak mengenal lebih dalam apa nilai-nilai kehidupan, kejujuran, kedewasaan, toleransi, kasih kepada yang berbeda, jiwa yang besar untuk mengalah atau menerima orang lain yang lebih kaya, pintar, atau sebaliknya yang miskin, cacat.

Bercermin kepada Pendidikan Finlandia:

Saya tak ingin membandingkan pendidikan Indonesia dengan Finlandia.  Tetapi kita harus bercermin dari pendidikan Finlandia yang memang terbaik di dunia.

Berkaca dari pendidikan Finlandia dimulai dari perawatan anak usia dini.  Orangtua tidak dipaksa untuk menyekolahkan anak sejak dini. Tetapi apabila orangtua ingin anaknya bersekolah sejak dini, diajukan program anak usia dini disebut ECEC .  Program ini mengadopsi belajar melalui permainan dan mempromosikan pertumbuhan seimbang.

Guru di FInlandia, sangat kompeten dan master dalam pedagogi, sangat professional.  80 persen guru sekolah dasar haus berpartisipasi melanjutkan pengembangan professional.  Mereka tidak boleh mengajar lebih dari 10 anak. Mengenal dalam kelebihan dan kekurangan anak baik fisik maupun akademiknya.  Tingkat pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan untuk memastikan Finlandia mendalami ilmu pengajaran.

Ketika anak berusia 7 tahun, Finlandia tidak membagi pendidikan dasar  menjadi sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP).

Mereka ditawarkan pendidikan strutur tunggal selama 190 hari. Sekolah diberikan kelulasan dan ruang untuk mereivis dan mengubah kurikulum sesuai kebutuhan siwa yang mereka anggap unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun