Para seniman ini sebenarnya sudah berkumpul dan mengundang  Bapak Gubernur yang terhormat. Sayangnya yang hadir justru seorang perwakilan dari Jakpro yang notabene tidak bisa memberikan keputusan atau komitmen apa pun kepada para seniman.
Oleh karena itu para seniman yang sedang galau itu tak punya kesempatan lain selain mengecam keras dan memberikan peringatan dan pernyataan untuk disampaikan kepada Sang Gubernur.
Berikut ini adalah isi dari "Pernyataan Cikini"
Bersama ini,
Kami seluruh seniman dan seniwati Taman Ismail Marzuki menyatakan dengan tegas,
MENOLAK:
- Pelibatan Jakpro dalam mengurus atau mengembangkan seluruh fasilitas/isi kompleks Taman Ismail Marzuki.
- Jika revitaslisasi dalam bentuk apa pun tidak melibatkan secara langsung pendapat dan atau kerja para seniman dan seniwati yang ada di dalamnya
- Upaya pembangunan dalam ruang kebudayaan yang luas, termasuk membangun manusia unggul, tanpa pemahaman komprehensif dan sosialisasi di kalangan yang adekuat makna kebudayaan yang sebenarnya.
Jakarta 20 Nopember 2019
Mewakili seluruh aktivis Taman Ismail Marzuki
Radhar Panca Dhana
(beserta seluruh seniman yang hadir di ruang PDS HB Jassin al.Mogan Pasarribu, kll. Berikut tanda tangan masing-masing).
Para seniman itu harus bersatu padu dalam memperjuangkan aspirasinya untuk masa depan TIM agar cagar budaya ini tidak punah menjadi tempat komersial yang tidak punya arti apa-apa bagi para seniman.