Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pelajaran Berharga Beli Polis, Perusahaan Asuransi Besar Gagal Bayar Klaim

14 Oktober 2019   16:50 Diperbarui: 15 Oktober 2019   05:51 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir tidak bisa membayangkan dua perusahaan  pelat  merah  yang cukup gagah namanya PT. Asuransi Jiwa  BErsama Bumiputera 1912  dan PT. Asuransi  Jiwasraya gagal untuk membayar tagihan dari polis asuransi yang sudah jatuh tempo maupun tagihan klaim asuransi dari pemegang polis.

Saya pernah menjadi pemegang polis  PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 untuk polis pendidikan anak saya. Beruntung saya tak mengambil polis dengan jangka waktu yang panjang, tetapi saya mengambil jangka waktu singkat 5 tahun dalam mata uang asing. 

Ketika polis itu jatuh tempo, saya agak terkejut sekali kenapa saya harus menunggu hampir 2 minggu  untuk pencairannya.  Perhitungan dari bunga pun meleset jauh dari apa yang dijanjikan dalam polis.

Sejak saat itu saya merasa tidak nyaman untuk turut serta dalam program asuransi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.  Terus terang, program produknya selalu tidak sesuai dengan produk pasar yang telah berkembang. Menawarkan dengan program yang paketnya tidak menarik, membuat saya tidak bergemening untuk membeli polis itu.

Mengapa perusahaan asuransi terlihat besar tetapi "kosong" di dalamnya?
Mengelola dana asuransi yang terkumpul cukup besar (pemegang polisnya di seluruh Indonesia), harus dengan sistem yang sangat ketat dan prudent. Manajemen tentunya punya kompetensi tentang aktuaris yang sangat ruwet dalam menentukan nilai polis sesuatu produk asuransi.  

Otomatis jika mereka bisa menguasai ilmu aktuaris dengan baik, tentunya untuk menguasai ilmu keuangan untuk mengatur cashflow berapa dana yang masuk per bulannya,  berapa alokasi untuk pengeluaran tiap bulannya untuk pembayaran polis yang jatuh tempo dan klaim dari asuransi (dari pengalaman atau historis produk). 

Sisa dari antara inflow dan outflow itu baru dimasukkan ke dalam investasi baik melalui deposito, obligasi atau lainnya.   Untuk manager investasi pun harus memperhitungkan dana kelola yang diinvestasikan itu harus dimasukkan ke dalam keranjang yang aman, jangan memasukkan ke dalam saham yang memang kelihatannya menguntungkan apabila harga naik, tetapi bisa rugi besar ketika harga sedang turun drastis. 

Apabila managemen bisa prudent dalam menjalankan bisnisnya, niscaya semua masalah gagal bayar tidak akan terjadi.  Prudent dan comply dengan pengawasan yang dilakukan oleh OJK sebelum gagal bayar terjadi menjadi parameternya.

Nasib  pemegang Polis:
Saya  ikut sedih dengan cerita dari pemegang polis yang benar-benar mengantungkan dananya itu untuk pendidikan dan jiwa dari tertanggung.  

Berceritalah seorang ibu Amal (bukan nama sebenarnya),  yang ingin memasukkan putranya di sekolah international setelah lulus SD. Impian indah dari ibu Amel itu diwujudkan dengan mengambil produk pendidikan di Asuransi Jiwsraya dalam USD dengan rentang waktu 4 tahun.  

Ketika anaknya tepat lulus SD, dia ingin mencairkan dana USD sesuai dengan polis untuk biaya pendaftaran sekolah international. Malang tidak dapat ditampik, ternyata kaget ketika pencairan itu tak kunjung datang bahkan, dia melihat banyak pemegang polis  yang sama mengalami nasib yang sama. Akhirnya impian itu punah, dia hanya mampu menyekolahkan anak di sekolah swasta biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun