Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Akankah Nasib Huawei Sama Seperti Toshiba?

30 Mei 2019   16:02 Diperbarui: 8 Juni 2019   14:34 13458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin mengajak Anda  melihat kebelakang. 30 tahun yang lalu, tekanan dan ancaman Amerika Serikat terhadap Toshiba. Saat itu, Toshiba mengekspor intrumen presisi ke Rusia. Melihat apa yang dilakukan oleh Toshiba,  Amerika Serikat geram kemarahannya dan segera mengenakan penalti kepada Toshiba sebagai berikut ini:

Kepolisian Jepang diminta untuk menahan Erhe Lin, Presiden Toshiba  Machinery Foundry, dan Hrioshima Tanamura, Presiden dari Machine Tool Business, dan menghukum penjara 10 tahun.

Menutup pabrik Toshiba di Amerika Serikat.

Mengenakan sebesar 100% tarif untuk semua produk Toshiba yang dijual ke Amerika Serikat.

Sebagai pengganti hukuman pertama, ekspor Toshiba ke Amerika Serikat dilarang selama lima tahun.

Denda sebesar 1 trilun Yen dikenakan kepada Toshiba  yang nilainya equivalen $16 milyar saat ini.

Jepang sangat patuh sekali kepada Amerika Serikat, bahkan untuk meredakan kemarahan Amerika Serikat, Jepang sendiri mengenakan penalti kepada grup Toshiba.

Grup Toshiba  terutama industri semikonduktor Jepang berjanji tanpa bersyarat akan membagikan ilmu teknologi dengan perusahaan Amerika.

Toshiba diminta untuk meminta maaf dan mengumumkan permintaan maafnya di semua media di Amerika Serikat.

Seluruh jajaran manajemen mulai dari General Manager sampai Chairman Toshiba Group diminta untuk mengundurkan diri. Bahkan dengan tegas atas perintah dari Kementrian Komunikasi Toshiba untuk melarang produk Toshiba diexpor ke 14 negara selama satu tahun.

Amerika Serikat menjadi pemimpin dari Science and technology Jepang dan dengan tekanan yang sangat besar itu Toshiba kehilangan kejayaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun