Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bermurah Hati Tanpa Popularitas

12 November 2018   14:35 Diperbarui: 12 November 2018   20:11 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebaikan yang ditukar dengan motivasi untuk investasi kebaikan di masa mendatang. Investasi ini dianggapnya akan menguntungkan jika dia meninggal mendadak, maka dia sudah punya tabungan investasi yang bisa dianggap sebagai salah satu syarat untuk masuk ke surga.

Ada lagi yang merasa bahwa perlu adanya menganggap perlu memberikan kebaikan karena kelimpahan berkat itu harus disalurkan kepada orang lain. Prinsip dari tabur tuai jadi patokannya.

Memang hal ini tidak salah, namun, jangan sampai terjadi orang lalu bermotivasi menukarkan kebaikannya hanya karena ingin mendapatkan sesuatu di masa mendatang.

Pentingnya untuk bermurah hati tanpa popularitas. Ketika kita membantu orang lain, orang lain tidak perlu tahu apa yang kita berikan kepada orang yang kita bantu.

Selain itu hal ini akan memberikan kesan yang baik, juga hati dan motivasi kita akan terjaga bahwa pemberian kita itu hanya diketahui penerima saja tanpa embel-embel apa pun.

Bukan soal diam saja, tetapi juga melakukannya dengan tulus hati dan ikhlas tanpa pamrih. Menolong seseorang itu tak perlu diketahui siapa pun dan biarkan hanya antara kamu dengan yang ditolong saja yang mengetahuinya.

Memang ada populeritas yang sifatnya cukup baik, misalnya untuk mendapatkan banyak teman karena kita gampang bergaul.

Namun, jika murah hati dihubungkan atau dikaitkan dengan popularitas maka ada konotasi yang kurang baik di sini.

Artinya orang yang baik itu hanya menginginkan popularitas demi kepuasan diri atau keinginan agar dirinya dikenal "kebaikannya" oleh orang lain .

Selain diam dan tulus hati, ada satu hal yang punya makna penting bahwa kemurahan hati itu didorong oleh suatu niat yang sangat "humanity" atau kemanusiaan yang tinggi.

Di negara-negara maju, banyak anak muda sekarang ini yang punya profesi dari teknokrat, dokter sampai peneliti, mereka ingin menanamkan kebaikan itu sejak kecil hingga dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun