Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Persaingan Sengit Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

5 Juli 2018   15:42 Diperbarui: 5 Juli 2018   15:52 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi perubahan sistem pendaftaran yang sebelumnya menggunakan jalur umum baru jalur lokal. Sekarang diubah lagi, yang pertama melalui jalur lokal yang disebut dengan zonasi dan setelah itu baru jalur umum.

Mengenai jalur zonasi pun ada banyak persyaratan yang sebenarnya sangat membingungkan parameternya.    Ketika calon murid SMP itu tinggalnya dekat dengan sekolah yang dipilih, ternyata hal itu tak menjamin bahwa dia bisa diterima.   Ada faktor penentu lain yang sangat mempengaruhi penerimaan yaitu  NUN.    Seorang ibu bernama Nur Fitriani (24)  ,warga Kelurahan Rambutan,Kecampan Ciracas Jakarta Timur  mendaftar ke SMP negeri 9 Jakarta Timur .  Ibu mendaftarkan anaknya  dengan impian bahwa domisilinya sangat dekat dengan sekolah. Sayngnya nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 57  itu jadi penghalang tidak diterima di sekolah itu.  

Walaupun harapan kandas karena pesaingnya yang memiliki angka nilai tertinggi yang diterima adalah 97,57 sedangkan nilai terendah yang diteirm adalah 89,67 (skala 1-100).

Berjibaku dengan jaringan atau server dirasakan oleh hampir semua pendaftar di daerah PPDB SMP Negeri  17 Serua, Tangerang.   Para orangtua masih berjuang dengan urusan NIK , mengurus dokumen kependudukan, dari kelurahan sampai ke dinas kependudukan dan catatan sispil. Begitu beres, ternyata tidak bisa mengakses sistem PPDB di Tangerang Selatan.   Bahkan sampai minta tolong kepada suami yang sedang bekerja di Palembang, atau saudara yang bekerja di bidang teknologi dan informatika.

Carut marut dari pendaftaran yang sangat rumit ini sebenarnya bisa dibuat sederhana  dengan persiapan sosialisasi kepada para calon pendaftar/orangtua tentang cara mendaftar dengan mengakses di situsnya.    Juga diberikan uji coba sebelum terjadi pendaftaran.  

Jika ada duplikasi dari persyaratan zonasi dan USBN , sebaiknya diberitahukan lebih awal , berapa nilai minimum dari masing-masing sekolah yang akan menerima supaya yang tidak "eligble" atau memenuhi syarat tidak perlu mendaftar.  Jalur-jalur pendaftaran yang rumit sebaiknya disederhanakan atau dibuat sekali tanpa membedakan dari jalur yang mana.

Sekolah Negeri yang favorit  yang jadi sasaran dari para orangtua murid karena menyangka bahwa dengna anaknya diterima di sekolah negeri favorit nantinya akan mudah diterima di perguruan tinggi negeri.  Hal ini membuat semua orangtua berebut untuk anaknya bisa diterima.

Anggapan bahwa sekolah negeri favorit jadi batu loncatan untuk pendaftaran berikutnya, merupakan hal yang sangat logis tapi tidak layak karena satu sekolah diperebutkan oleh seantero Jakarta .   Inilah kelemahan dari pendidikan SMP,SMA, Perguruan tinggi yang menitik beratkan kepada angka sebagai faktor utama penerimaan akademis.  Keberhasilannya pendidikan bukan hanya faktor angka saja tapi banyak faktor lain seperti passion, lingkungan ,kegigihan, spirit, dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun