Mereka yang masih memproduksi plastik dan kantong plastik berisiko dipenjara hingga 4 tahun atau didenda 40.000 dolar AS (Rp.563juta).
Kebijakan ini membuat beberapa terobosan seperti memakai tas belanja di semua jaringan supermarket.  Robert Gituru, ahli botani di Universitas Pertanian dan Tknologi Jomo Kenyatta menciptakan  serat tanaman sisal  untuk pengganti tas plastik. Â
Pemerintah Kenya sudah mendorong petani untuk invertasi menanam sisal. Sisal selain punya nilai ekonomi, juga dapat mengatasi cuaca kering Kenya. Â Prospek cukup bagus.
Sayangnya Juliette Biau K. Direktur Regional Program Lingkungan Hidup PBB mengatakan bahwa alternatif sisal itu memakan biaya yang mahal. Tas sisal itu memakan biaya dua kali lipat dari kantong plastik dan orang miskin tak mampu untuk membelinya.
Semuanya berpulang kepada komitmen dari semua negara /warga atas keselamatan mahluk hidup di dunia ini yang jika tidak hidup seimbang maka manusia pula yang akan merasakan dampaknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI