Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kalap Belanja di Hari Belanja "Online" Nasional?

12 Desember 2017   16:35 Diperbarui: 13 Desember 2017   07:55 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Semua mata tertuju kepada e-commerce yang sedang melancarkan  program Hari Belanja Online Nasional yang berlangsung  sampai dengan 12 Desember 2017.

Hari terakhir belanja,  hari yang dinantikan semua orang karena banyak penawaran menarik dari barang-barang yang diskon besar-besaran, voucher sampai kepada tanpa bayar biaya pengiriman barang.

Wah, tentunya banyak yang ngga mau ketinggalan dan sabar dari hari-hari sebelumnya sudah menantikan hari H yang memang sudah pengin banget belanjanya.  Bahkan teman-teman saya pun sudah mengincar barang idamannya  sejak bulan yang lalu dan uang yang disediakan pun sudah tersedia.   Bagaimana dengan mereka yang belum merencanakan tapi kalap melihat barang-barang yang banyak diskonnya?

Sebelum membahas lebih dalam tentang karakter orang belanja di hari Belanja Online Nasional, baiknya kita bahas dulu kenapa kok ada Hari Belanja Online Nasional.

Menurut Achmad Alkatiri ,  marketer sebuah e-commerze mengatakan 12 Desember 2017 ditetapkan sebagai Hari Belanja Online Nasional karena tahun ini diharapkan adanya  online shopping  awareness. Jumlah UKM yang ikut terlibat  dalam Hari Belanja Onlien Nasional sebesar 248 . Diharpakan  adanya peningkatan pembeli  dari yang di kota besar sampai kepada tempat di pelosok.  

Diketahui bahwa ada banyak kendala di pelosok untuk mereka yang ingin belanja lewat e-commerce. Jika di pelosok mereka tidak belanja lewat e-commerze , mengandalkan belanja konvesional, biaya pengiriman jauh lebih tinggi dari harga barang. Katakan dia ingin beli dompet seharga RP.40,000 ternyata biaya kirimnya RP.60,000 jadi  harga kirim lebih besar dari harga barang.  Tapi dengan adanay e-commerze kendala ini dapat dikurangi atau dihindari.

Lalu apa bedanya antara Hari Belanja Online Nasional tahun lalu dengan tahun ini.   Keunggulan atau kelebihan Halbonas tahun ini adalah adanya komplain centre,  tutur  Achmad Alkatiri.   Ketika pembeli mendapatkan barang yang diorder tidak sesuai dengan pesanan baik itu kualitasnya atau barang tidak dikirim, komplain apa pun akan dilayani oleh Kustomer Service Komplain Centre.  Kustomer akan mencatat dan langsung memasukkan data tentang komplain, dan data itu langsung terkoneksi dengan perusahan e-commerce yang menjual barang yang dikomplain.  Perusahaan tersebut langsung menanganinya dan komplain pun akan segera diselesaikan.

Adanya inovasi baru dalam Halbonas ini adalah  biaya ongkos kirim dapat dikurangi atau bahkan gratis.   Dikatakan ini bukan sekedar dari biaya yang dimasukkan dalam harga barang tetapi ada strategi kerja sama dengan perusahaan pengiriman barang untuk mengurangi harga barangnya.

Namun, ditengah hebohnya Halbonas, ada stigma negatif yang diutarakan oleh Bapak Tulus Abadi selaku Ketua YLKI  sebagai berikut:  

1.Mewaspadai antusiasme masyarakat untuk beli online dengan harga barang yang ditawarkan.  Apakah harganya itu realistis?  Apakah harga diskon itu benar-benar diskon atau sudah dinaikan dulu? Apakah iming-iming yang ditawarkan itu benar adanya? 

2. Jika diskon palsu diberikan harus secepatnya komplain supaya pihak yang terkait akan diberikan sanksi . Adanya black list dari pelaku e-commerce yang nakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun