Mohon tunggu...
HIda Nurhidayat
HIda Nurhidayat Mohon Tunggu... Human Resources - Mendidik dengan Cinta dan Kerja dengan Kerinduan

- Sekte' Romantisme--Tinggal di Lebak - Banten - Mencoba berbisik ke masa depan....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Setangkai Inspirasi di Dahanan Waktu

25 September 2018   00:51 Diperbarui: 8 Januari 2020   23:23 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dipersembahkan buat Alm. Bapak Mohamad Ruyani
(Seniorku; Mantan Ketua PGRI Cab. Wanasalam )

Menorehkan luka di kedalaman hati
Saat kata-kata cinta belum terucap
Rasa kagum belum tersampaikan
Pernyataan hati pun lalai dikabakarkan
Aku hanya berharap kebaikan para Malaikat
kuasa membawa puisi ini padanya .....

Tanpa Engkau tahu
Aku sering pakai baju kedisiplinanmu
Aku sering intip ketegasanmu
yang kucipta menjadi pelangi indah sebuah prinsip
dan aku menuliskannya dalam diktat integritas,
kendati sebatas bayangan
niscaya tetap 'kan
ada cahaya pengetahuan .....

Jika itu sebuah tugas
Berat maupun ringan
Perjalanan jauh maupun dekat
Lelah ataupun tidak
Engkau tak menimbangnya dengan untung rugi,
namun kearifanmu sebagai senjata paripurna
lebih dari sumpah tentang dedikasi
Aku melihatmu pada tangkai inspirasi di dahanan waktu .....

Lewat nyiur yang disisir angin selatan
siang bahkan senja hari
Aku selalu teringat saat kita selalu menganyam diskusi
tentang konsep, implementasi dan masa depan pendidikan
selalu menjadi ragam resume yang esok hari mesti ditindaklanjuti
Sebab pendidikan menjanjikan peradaban terindah
Sebab pendidikan menjanjikan emansipasi manusia
Sebab pendidikan sebagai titian jembatan kehidupan
merayap dalam gelap menuju terang sampai pada titik cahaya
Aku memanggilmu dalam suara parau harapan .....

Di kursi-kursi tua
Di dipan-dipan yang menjadi saksi waktu
Engkau selalu saja berkata 'sebentar lagi pensiun'
Aku menerjemahkan bahasamu bukan hanya tekanan dari sudut mata
Namun aku melihat kekhawatiran mengangkasa di langit hatimu
Tentang kejayaan pendidikan
Tentang seberapa besar tanggung jawab para pendidik
Tentang generasi masa depan yang dibangun dari karya-karya pendidikan .....

Ketika kita tak lagi bisa dekat
Aku akan tetap merawat tangkai inspirasi itu
Pada suatu musim akan kupetik daunnya
kubagikan pada pencinta estetika dan kebenaran
Berharap keberkahan senantiasa mengisi di setiap napas perjalanan hidup
Kita tak harus mengurainya dalam cita dan harapan
Karena esok bukanlah lagi mimpi ....

Manusia hanya penyaksi yang menitipkan prasasti di bumi
Ketidakabadian sebagai bekal menuju perpisahan
Tak hanya rindu yang memiliki air mata
Bahkan sebuah cerita pun punya pralambang kesedihan
Aku akan menyambangimu lewat do'a yang senantiasa kusematkan di dinding hatiku .....

Seniorku, guruku , Selamat menghadap sang Maha pemilik Iradat!
Semoga mendapat cinta dan Ridho-Nya!
Aamiin.

By; Hida N Hidayat -18092018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun