Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menikah Bukan Segala-galanya, Dek!

24 Desember 2018   06:22 Diperbarui: 24 Desember 2018   14:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa, menjelang tidur dia mencurahkan isi hatinya padaku. Kali ini adalah tentang sebuah pernikahan.

"Mbak, temen-temenku akhir tahun kok pada nyebar undangan ya, sementara aku masih sendiri aja & fokus sama laporan-laporan praktikum", katanya padaku.

"Ya biarin aja loh dek, jodohnya mereka uda waktunya datang, do'ain aja yang terbaik buat mereka", jawabku singkat.

"Ndak gituh loh mbak, aku liat mereka kok kayaknya enak gituh ya mbak, kayak bahagia gituh mbak, udah ada pasangan hidup, lah aku masih sendiri aja mbak", imbuhnya.

"Dek, rejeki, maut, dan jodoh itu sudah diatur di mega server lauhul mahfudz-Nya, semua punya kebahagiaan masing-masing, semua ada porsinya loh, justru kamu yang sekarang sendiri ini masih diberikan banyak kesempatan untuk lebih banyak berkarya, memaksimalkan potensimu itu, mengembangkan bakatmu, kamu suka neliti kan? Yaa maksimalkan itu dek, barangkali kamu bisa jadi ilmuwan nantinya. Iya kan? Coba bayangin kalo kamu udah nikah, kamu ndak lagi ngurusin diri kamu sendiri, kamu udah punya tanggung jawab kepada suamimu, imammu itu, belum lagi kalo kamu nanti punya anak, waktumu akan lebih banyak untuk keluargamu dek, iya kan?", jelasku padanya.

"Iya juga ya mbak, masih banyak jalan menuju Roma mbak, mbak bener juga", jawabnya.

"Lah iya kan, sekarang, mumpung kamu masih sendiri, gunain waktumu sebaik-baiknya, lakukan apapun yang kamu suka, asal tetep pada koridor Tuhan loh dek. Jangan sampe kamu lupa kalo ada CCTV Tuhan yang ngawasi kamu 24 jam", tuturku padanya.

"Iya mbak bener, menikah bukan segala-galanya, mbak bener", pungkasnya.

"Lah mbak ini to, lebih tua dari kamu aja masih punya banyak mimpi loh dek, apalagi kamu, yang lebih muda dari mbak, masih banyak banget yang bisa kamu lakuin dek, semua ga melulu tentang pernikahan, coba liat orang-orang yang berprestasi dek, mereka ditempa dengan hebatnya sebelum menjadi orang yang hebat, jadi kamu ga perlu lah galau cuma gara-gara dapet banyak undangan pernikahan gituh dek", jelasku lagi.

"Iyah mbak, abis ini aku jadi pengen lanjut kayak mbak, aku juga pengen ngejar mimpi-mimpiku mbak, mbak bener deh, makasii ya mbak", tuturnya lagi.

"Iya sama-sama dek, tetep semangat yaa, perempuan itu boleh lembut, tapi tetep harus tegas, dan yang paling penting, perempuan itu harus cerdas dek, karena anak-anak kita kelak berhak untuk dilahirkan dari ibu yang cerdas, iya kan?", tegasku padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun