Mohon tunggu...
Habib Amin Nurrokhman
Habib Amin Nurrokhman Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Calon Guru Yang ingin Menjadi Gurunya Calon Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makalah Dasar-dasar Pendidikan

18 September 2011   13:46 Diperbarui: 4 April 2017   17:59 13882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap bangsa di dunia ini menghendaki kemajuan dan kemakmuran, tidak terkecuali bangsa Indonesia, di dalam pembukaan (preambule) UUD 1945 termaktub tujuan bangsa Indonesia diantaranya adalahmencerdaskan kehidupan bangsa, yang mau tidak mau hal tersebut harus diperjuangkan melalui pendidikan. Setiap komponen bangsa harus bahu membahu mensukseskanpendidikan di Inonesia, kita seyogyanya berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang benar-benar berkualitas dalam rangka mencetak putra-putri bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas. Namun pada pelaksanaanya upaya tersebut menemui banyak sekali masalah, diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, tidak memenuhinya saranadan prasarana, rendahnya kualitas input peserta didik, dan lingkungan sekitar yang tidak mendukung terlaksananya proses KBM secara optimal. Akan tetapi segudang masalah tersebut jangan sampai membuat kita bermalas diri dan pesimis terhadap masa depan dunia pendidikan di Indonesia. Justru sebaliknya, kita harus semakin bersemangat membangun pondasi pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh anak bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik dan keadaan pendidikan di Indonesia ?

2. Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia ?

3. Apa penyebab rendahnya kualitas pendidikan Indonesia ?

4. Apakah solusi bagi permasalahan pendidikan di Indonesia ?

C. TUJUAN PENULISAN

Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan akan menjadi sebuah stimulus(rangsangan) bagi pembaca untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia, mencari penyebabnya untuk kemudian mencari pemecahan bersama atas masalah pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

Berikut ini marilah kita ikuti uraian makalah tentang masalah-masalah pendidikan di Indonesia, yang mencoba untuk memadukan gagasan dan fakta agar tercipta pembahasan yang komprehensif dan mudah dipahami untuk mendapatkan tanggapan dari semua pihak.

A. Karakteristik Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia apabila merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan iman dan akhlak mulia, serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Idealnya pendidikan di Indonesia adalah mengedepankan pembentukan sikap peserta didik agar siap untuk belajar baru menguasai IPTEK.

Pola pendidikan di Indonesia juga diarahkan pada penanaman nilai-nilai luhur pancasila yang meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan. Dengan konsentrasi pada penanaman nilai-nilai tersebut diharapkan peserta didik mampu menghayati apa yang terkandung di dalam pancasila dan mengaktualisasikanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik dalam ruang lingkup nasional maupunmultinasional.

Pendidikan di Indonesia mencoba untuk menggunakan student center learning atau pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga menuntut siswa untuk bergerak aktif dalam memperkaya sendiri ilmu pengetahuanya, sedangkan posisi guru hanya sebagai fasilitator.

B. Kualitas Pendidikan di Indonesia

Secara terus terang, memang harus kita akui kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, bagaimana tidak ?. Tiga dekade lalu Negara Malaysia belajar ke Indonesia tentang masalah kependidikan namun kini terbalik, kita yang harus banyak belajar dari mereka tentang kependidikan. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia tentunya bukan tanpa sebab. Hampir seluruh faktor pendukung pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran atau apabila tidak mau disebut kemunduran, faktor-faktor tersebut mengalami stagnasi, sedangakan tuntutan zaman begitu keras dan cepat dan seluruh bangsa-bangsa lain di dunia telah bergerak ekstra cepat untuk menjadi yang terbaik, akan tetapi bangsa kita masih terus-menerus dihadapkan pada permasalahan klasik yang entah kapan baru bias berakhir. Berikut ini beberapa faktor yang paling dominant mempengaruhi permasalahan pendidikan di Indonesia :

1. Rendahnya kualitas infrastruktur fisik.

Di Indonesia dapat kita jumpai dengan sangat mudah sekolah-sekolah yang atapnya hamper jebol, dindingnya hamper roboh, dan kerusakan fisik lainya. Hal ini terjadi secara hamper menyeluruh yaitu dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, selain kondisi bangunan yang memprihatinkan masih banyak kita jumpai sekolah-sekolah yang belum memilki sarana pendukung pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium bahkan gedung sekolah didirikan diatas lahan orang lain atau lahan sengketa sehingga menganggu kenyamanan KBM siswa apabila sampai terjadi konflik.

Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut, sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62 mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Keadaan yang serupa juga terjadi pada MI, SMP, MTS, SMA, dan SMK.

2. Rendahnya kualitas guru

Yang menjadi permasalahan pokok adalah rendahnya profesionalitas seorang guru dan kemampuanya dalam marencanakan, melakasanakan, dan menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003.

Ada yang lebih miris lagi, bahwa berdasarkan penelitian banyak guru di Indonesia yang dikatakan tidak layak mengajar pada tahun 2003 untuk guru SD yang layak mengajar hanya 21,07 % (negeri) dan 29,84 % swasta. Untuk SMP54,12 % (Negeri) dan 60,99 (swasta), untuk SMA 65,29 % (negeri) dan 64,73 % (swasta).

Tidak mengherankan melihat angka tersebut apabila menilik pada riwayat pendidikan sang guru, karena rata-rata pndidikan mereka adalah D II, masih jarang guru yang memiliki pendidikanS1(khususnya guru SD) apalagi S2 atau S3.

3. Dampak positif dan negatif sertifikasi.

Program sertifikasi bagi guru dan dosen yang digulirkan oleh kementrian pendidikan nasional baru-baru ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan profesioanlitas guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka, memang bagi beberapa kalangan program ini cukup berhasil karena benar-benar mampu meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru, namun tidak dapat kita pungkiri, banyak sekali oknum-oknum guru yang memperoleh sertifikasi dengan cara-cara yang tidak halal, bukan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, alih-alih justru menciptakan masalah baru. Pengeluaran Negara untuk membayar sertifikasi terasa sangat sia-sia apabila hanya untuk mebayar guru bersertifikasi dengan ijazah atau sertifikat palsu. Sedangkan kinerja mereka tidak mengalami peningkatan sama sekali, karena orientasi hanya pada materi (uang).

4. Rendahnya prestasi siswa

Peserta didik di Indonesia pada umumnya memiliki daya kompetisi yang rendah, secara umum pencapaian nilai para siswa Indonesia kalah jauh apabila dibandingkan dengan pelajar-pelajar Malaysia dan Singapura yang notabene masih sau wilayah regional. Dalam hal pembangunan kualitas sumber daya manusia United Nation For Development Program ( UNDP) mencatat Indonesia selalu menduduku posisi dibawah 100 dari 177 negara hingga tahun 2011.

Dalam hal kemampuan membaca siswa-siswi kita juga termasuk kategori yang memprihatinkan, rata-rata skor kemampuan untuk membaca bagi siswa kelas IV SD diberbagai Negara adalah sebagai berikut :

Negara

Skor

Hongkong

75,5

Singapura

74,0

Thailand

65,1

Filipina

52,6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun