Mohon tunggu...
Fitri.y Yeye
Fitri.y Yeye Mohon Tunggu... Administrasi - otw penulis profesional

Wanita biasa.\r\nPenulis Novel Satu Cinta Dua Agama & Rahasia Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Istri Ngambek, Suami Asyik Sendiri dengan Hobinya

31 Mei 2012   00:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35 9438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13384235651262443097

[caption id="attachment_179868" align="aligncenter" width="563" caption="blogceria.com"][/caption]

Seorang teman datang menemui saya, ketika saya tanya "darimana bu?" Dia menjawab baru saja membeli makanan burung pesanan suaminya". Tanpa saya minta lalu dia berujar, "jadi perempuan dituntut harus sabar ya!" kenapa? Tanya saya lagi. Dia menjelaskan, "kadang kesal sama suami saya, bayangin waktunya kebanyakan habis untuk burung-burung piaraannya daripada untuk saya dan anak-anak”.

Setiap orang pastilah punya hobi yang berbeda. Tidak salah jika kita menggandrungi sesuatu secara lebih. Dan sudah seharusnya kita menghargai kesukaan atau hobi masing-masing. Karena hobi biasanya bisa memberikan rasa tenang, nyaman dan menghilangkan kejenuhan. Hobipun mampu memberikan energi, semangat hidup bagi pelakunya.

Anda mungkin punya teman dengan hobi tertentu. Adalah wajar jika hobi itu kita miliki, apalagi jika itu positif dan bermanfaat. Dan jika kita mampu menggali dan mengembangkannya akan memberikan sumber penghasilan. Namun bayangkan jika anda punya pasangan yang sibuk sendiri dengan hobi-hobinya. Pagi sebelum ke kantor ngurusin hobinya, sore saat pulang masih asyik dengan hobinya. Dan malam saat istirahatpun sibuk dengan hobinya. Jika sudah kelewat batas seperti itu akhirnya akan menjadi sumber konflik, pasangan kita akan makan hati dan ngedumel sendiri.

Namanya juga hobi, tentu saja seseorang mau melakukan apapun demi memuaskannya. Mulai dari mengeluarkan budget yang tak sedikit sampai betah berlama-lama menghabiskan waktu. Terkadang seseorang suka lupa diri, hingga terkesan mengabaikan kebersamaan dengan keluarga.

Jika masih sendiri mungkin tidak masalah. Tapi akan repot jika sudah punya pasangan dan keluarga yang notabene membutuhkan banyak perhatian. Biasanya kebanyakan yang suka mengurusi hobi adalah para suami. Sebagai kepala keluarga tentu saja aktivitas seorang suami sangat padat. Sepanjang hari bekerja di kantor. Jika di kala senggang masih sibuk sendiri dengan hobinya, otomatis tak ada lagi waktu bersama anak-anak dan istri. Amat disayangkan bukan?.

Mengkhawatirkan jika senandainya hobi yang awalnya hanya untuk kesenangan malah membuat renggang komunikasi dalam keluarga. Hal ini harus segera dicegah, secepatnya harus didiskusikan sehingga tidak jadi masalah dikemudian hari. Karena komunikasi yang baik dalam keluarga adalah hal penting yang mesti diciptakan. Termasuk membicarakan hobi masing-masing yang dirasa pasangan sudah mengganggu rumah tangga.

Bagi istri dan anak-anak. Waktu bersama suami dan ayah adalah segalanya. Perhatian dan kasih sayang seorang ayah sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan keluarga. Terutama untuk anak-anak. Mereka masih butuh sosok panutan yang mampu menuntun dalam menjalani hidup. Bahkan waktu bersama ayah akan membantu mengembangkan kepribadian mereka.

Meskipun secara kualitatif waktu pengasuhan anak bersama ayah berbeda dengan ibunya. Namun ayah punya peran besar dan penting dalam membentuk karakter serta kepribadian anak. Ayah memberikan kesempatan kepada anak secara realistis bagaimana tumbuh jadi sosok berani yang mandiri. Dan mempersiapkan anak terjun dalam dunia nyata.

Yuuk… sebelum kehilangan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta. Sisihkanlah waktu untuk keluarga. Dan akan lebih menyenangkan jika sesekali bisa mengajak keluarga ikut menikmati hobi bersama. Dengan begitu waktu dengan keluarga terjalin, dan hobipun dapat tersalurkan.

Semoga kita bisa menjadi orang tua, yang punya prioritas waktu bagi keluarga. Bukan memberikan mereka sisa-sisa waktu yang kita punya. Apalagi untuk anak-anak yang masih membutuhkan perhatian besar dari kedua orangtuanya.

Selamat pagi, sukses untuk semuanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun