Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyelamatkan Kucing Hutan (Macan Rembah) dari Kepunahan

11 Oktober 2020   12:41 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:09 8063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua ekor bayi kucing hutan yang dirawat di kandang transit BBKSDA Riau, Selasa (18/2/2020). (Dok. BBKSDA Riau)

Berdasarkan studi molekuler terbaru, perbedaan morfologis (bentuk tubuh) yang jelas, kemungkinan spesies antara dua bentuk dan pemisahan biogeografik, spesies itu dibagi menjadi dua spesies.

Pertama adalah maindland leopard cat (nama latin : Prionailurus bengalensis) yang mendiami Asia Daratan dari Pakistan hingga Asia Tenggara, Cina dan Timur jauh Rusia serta Pulau Tsushima dan Pulau Iriomote (Jepang). Kedua adalah sunda leopard cat (nama latin : prionailurus javanensis) yang hidup di Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, Palawan, Negros, Cebu, Panay, Filipina dan mungkin semenanjung Malaya.

Pada siang hari kucing ini tidur di sarang, baru pada malam hari keluar mencari mangsa. Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil. 

Kucing hutan jantan tubuhnya lebih besar dari pada kucing hutan betina. Kucing hutan merupakan hewan pemanjat yang mahir dan biasa beristirahat di pepohonan. Kucing hutan juga sebagai hewan perenang yang baik. 

Meskipun kucing hutan menjadi hewan yang dilindungi terkadang ada juga manusia yang memeliharanya sebagai pemakan hewan pengerat seperti tikus yang ada di rumahnya.

Kucing hutan yang dikira Harimau

https://www.antarafoto.com/
https://www.antarafoto.com/
Penampakan kucing hutan yang awalnya dikira harimau itu, berwarna dasar kuning kecokelatan. Disekujur tubuh kucing hutan itu ada garis belang hitam dari kepala hingga tengkuk. Sekilas, hewan berkaki empat itu memang mirip anak harimau. Lantaran mirip harimau, warga setempat sempat heboh.

Berat: 1,6 - 8 kg 
Panjang tubuh: 45-65 cm 
Panjang ekor: 20-30 cm 
Usia hidup: sampai 13 tahun (Sumber)

"Apalagi melihat corak di bagian badannya berupa tutul-tutul hitam yang sangat mirip sekali dengan harimau atau macan tutul," tutur Udin Ikhwanuddin, Kepala Seksi BKSDA Wilayah I, Selasa (27/1). (https://jambi.tribunnews.com/ 27-01-2020)

Berita diatas adalah cuplikan tentang penemuan kucing hutan yang disangka harimau. Karena bentuk kemiripan kedua hewan ini yang memang masih saudara sepupu. Kucing hutan memiliki bulu yang menyerupai bulu macan tutul. 

Hal ini tentu memiliki nilai jual tinggi sebagai bahan baku tas atau pakaian. Sehingga ada situs di jejaring internet yang menawarkan penjualan hewan ini secara bebas. Tugas kita adalah menahan diri untuk tidak tergiur membeli kucing hutan.

Kucing hutan berbeda dengan kucing yang dipelihara di rumah-rumah warga. Kucing warga biasanya takut dengan air. Sementara di habitat (tempat hidup)-nya. Kucing hutan sebagai hewan perenang yang baik. Kucing hutan mampu berenang menyeberangi sungai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun