Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Totalitas dan Loyalitas Bekerja di Bimbel

16 Oktober 2015   08:09 Diperbarui: 16 Oktober 2015   08:09 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru adalah penerang dari gelapnya kebodohan. Cahaya bagi murid-muridnya. Jasa dari para guru-guru kita perlu kita kenang. Karena berkat pengorbanan beliau kita bisa pandai. Kita bisa berhitung, bisa membaca, bisa menulis, dan juga bisa berkreasi kesenian seperti melukis, bersandiwara dalam drama, dan juga bisa bernyanyi.

Karakter guru ada yang santai dan serius tergantung dari pelajaran yang diajarkanya. Guru kesenian biasanya karakternya yang santai dan humoris. Sedangkan guru matematika terkesan serius dan disiplin. Kesenian adalah hasil karya cipta manusia yang berawal dari imajinasi (daya khayal). Sedangkan perhitungan adalah suatu ilmu pasti yang membutuhkan ketelitian dan kerajinan yang tinggi.

Penggabungan Kesenian dan Matematika di Bimbel

Kesenian dalam matematika adalah ketika kita bisa menggabungkan imajinasi yang berupa media gambar yang disisipi materi yang berupa rumus-rumus perhitungan matematika. Media pembelajaran matematika butuh imajinasi dari pembuatnya. Ide media ajar tentu berasal dari perenungan dan pemikiran untuk membuat alat peraga yang memudahkan siswa dalam belajar. Ada perencanaan dan ada pelaksanaan dalam menghasilkan suatu karya. Media yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan tutor. Jadi tutor sebagai perencananya. Dan pelaksana pembuat media ajar adalah tim external bimbel. Tim external adalah karyawan di suatu bimbel.

Bila kesenian digabungkan dengan matematika tentu akan menghasilkan kreativitas hasil karya. Sebagai suatu lembaga bimbingan belajar tentu harus ada inovasi agar siswanya bisa menyukai setiap pelajaran yang diajarkan oleh tutornya. Kerjasama antara tim external dan tim internal akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang maksimal dan efektif.

Tim external adalah suatu tim di bimbel yang berisi oleh orang-orang yang memiliki jiwa seni dalam dirinya. Ketrampilan dalam mendesain gambar dan kegigihanya dalam berkarya patut kita apresiasi. Mereka membuat media pengajaran untuk tim internal yaitu tutor di bimbel. Karya mereka menghasilkan poster yang berisi rangkuman materi pelajaran dengan gambar dan warna yang menarik. Mereka juga sebagai tulang-punggung bimbel dalam berpromosi ke masyarakat sekitar yang membutuhkan jasa kami. Kinerja mereka adalah mulai dari membuat media pengajaran, spanduk, brosur, hingga jemput bola kerumah siswa untuk registrasi (daftar) ke bimbel kami.

Penjabaran dari kinerja Tutor

Tim internal (tutor) tugasnya adalah menyiapkan materi pengajaran. Memotivasi siswa agar tertarik mempelajari materi pelajaran. Bimbel menjual tontonan yang mendidik kepada siswanya. Tutor sebagai artisnya. Mereka mengajar seperti guru disekolah. Tutor berkewajiban membantu menyelesaikan PR muridnya. Tentu tanggung jawabnya juga besar terhadap keberhasilan dalam belajar murid-muridnya.

Pimpinan dibimbel kami mengajarkan bekerja dengan totalitas dan loyalitas. Hal ini bertujuan agar rezeki yang kita peroleh dari bimbel bisa berkah. Caranya yaitu dengan cara memuaskan WB (warga belajar) dan WWB (wali warga belajar) yang berupa hasil nilai ulangan yang baik. Para tutor disuruh mencari suatu permasalahan yang ada pada muridnya. Permasalahan itu adalah berupa ketidakpahaman murid terhadap materi yang diajarkan. Bila tidak ada masalah berarti pembelajaran dikelas itu tidak hidup (mati). Maka tutor harus mencari masalah untuk bisa diselesaikan. Masalah diawal akan lebih baik daripada ketenangan diawal yang ujung-ujungnya nanti banyak masalah dibelakang.

Tutor dibimbel mempunyai target kerja. Yakni suatu indikator pencapaian penguasaan materi yang harus dikuasai oleh setiap siswanya pada tiap pertemuan. Untuk mengontrol hasil belajar siswa maka diadakan tes ketika mendekati ulangan harian. Tujuannya satu yakni agar para tutor tidak kaget bila hasil ulangan harian siswa dibagikan.

Masalah dibimbel adalah bila ada siswa yang nilai ulangannya jelek. Bila dibiarkan saja tentu bisa menyebabkan mereka tidak naik kelas. Hal ini adalah suatu masalah yang diakibatkan dari kurang efektifnya proses pembelajaran dikelas. Sehingga proses pembelajaran jadi tidak menghasilkan nilai yang baik. Padahal penghasilan bimbel berasal dari iuran SPP dari siswa. Dana pendidikan yang menjadi sumber pendapatan bagi pemimpin, staf pengajar dan karyawan bimbel.

Tentu bila ada masalah nilai siswa yang anjlok (turun) tidak boleh hanya dibebabkan kepada tutor. Karena tutor juga telah berusaha mengajar dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Setiap permasalahan yang terjadi tentu tidak boleh asal mencari kambing hitam. Lebih baik masalah itu diselesaikan bersama-sama secara kekeluargaan. Tanpa bergesekan fisik ataupun menyakiti hati teman kerja satu dengan yang lainnya.

Tutor harus terbuka dan bisa menerima segala kritikan yang membangun. Keletihan dan kecapekan dalam mengajar bila tidak diimbangi dengan hasil yang memuaskan yang dicapai oleh murid-muridnya tentu bisa menyebabkan kekecewaan. Namun tutor harus bisa menerimanya dan tidak mudah down. Tentu dari hasil yang buruk pasti ada berbagai pelajaran berharga yang bisa diambil hikmahnya.

Kita sebagai tutor bisa mengevaluasi kinerja kita selama mengajar dibimbel. Mungkin hasil dari nilai murid kita yang jelek karena pertama yaitu pada waktu mengajar tidak menggunakan media pembelajaran, kedua yakni kurang bisa berkomunikasi dan mengambil hati murid-muri kita, dan ketiga yakni kurang dalam berdiskusi kepada sesama tutor. Berikut ini adalah ulasan mengenai evaluasi dari kinerja tutor :

Pertama, media pembelajaran membutuhkan pemaparan ide media kepada tim external. Kemudian mereka akan membuat media tersebut. Kelemahan sistem ini adalah bila tutor ada perasaan sungkan untuk memerintah kepada tim external. Sehingga akhirnya mengajar tanpa menggunakan media hanya mengandalkan buku pegangan.

Kedua, kemampuan berkomunikasi disini adalah cara mengajar dengan suara lantang dan tegas. Terkadang karena kekurang siapan dalam materi ajar membuat tutor kurang PD (percaya diri) dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini tentu bisa menyebabkan tutor memelankan suaranya dalam mengajar karena takut salah dalam penyampaiannya. Hubungan tutor yang dekat dengan murid tentu bisa berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya mereka jadi lebih santai dalam mengikuti pelajaran dan tidak malu dalam bertanya. Dampak negatifnya mereka terkesan manja dan terkadang bertindak yang tidak seharusnya dilakukan. Misalnya mereka kurang percaya terhadap penjelasan tutor sehingga terkesan membantah. Hal ini tentu bisa membuat tutor jengkel.

Ketiga, kurang berdiskusi antar sesama tutor. Manfaat dari diskusi antar tutor adalah kita bisa bercerita kelebihan dan kelemahan murid les-les kita. Sehingga kita juga bisa sharing (berbagi) metode pengajaran yang dipakai dalam mengajar pada masing-masing groupnya. Karena dalan tiap group biasanya berisi berbagai macam karakter siswa. Jadi tutor bisa mencari tahu metode pengajaran yang cocok untuk diterapkan pada masing-masing group yang berisi berbagai macam karakter belajar siswa.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Mojokerto, 16/10/2015

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun