Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Adakah Perencanaan Terpadu Perunggasan Nasional

15 April 2020   10:56 Diperbarui: 15 April 2020   16:17 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto olahan penulis dari berbagai sumber buku

Kalau kita perhatikan jadwal acara di pemerintahan khususnya Kementerian Pertanian cq. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (DJPKH), yang banyak adalah acara rapat biasa, rapat koordinasi, rapat bidang khusus, rapat vidcon dan lain sebagainya entah apa lagi. Artinya seolah olah atau memang sesungguhnya kinerja di DJPKH memperhatikan permasalahan rakyat.

Sepekan yang lalu ada rapat besar yang melibatkan banyak pihak pilar perunggasan, lalu sudah menghasilkan Keputusan Rapat ternyata dilapangan masih saja terjadi permasalahan yang sama yaitu harga LB yang selalu hancur, sebagai akibat tidak dipatuhinya keputusan rapat oleh beberapa pihak. 

Kejadian ini selalu berulang ulang terjadi padahal sudah dibentuk juga Tim Pengawas yaitu SATGAS PANGAN (namanya keren) yang melibatkan para aparat penegak hukum dari Kepolisian RI akan tetapi hasilnya dilapangan, permasalahan itu lagi itu lagi yang terjadi. 

Ada apa sebenarnya dengan Perunggasan Nasional ? Adakah sesungguhnya perencanaan yang tajam dan bisa termekanisasi dilapangan serta berjalannya keputusan dan adanya pengawasan yang berjalan baik oleh Satgas dan Satgasda Pangan ? 

Selalu terjadi setiap menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, di Indonesia sering dan berulang ulang harga kebutuhan pangan naik tidak terkendali, sehingga sangat membebani keuangan mayoritas masyarakat konsumen Indonesia. Ini terjadi sebelum kasus pandemi Covid-19.

Umumnya para pabrikan sudah terbiasa dan terbudaya untuk menambah produksi di saat akan masuk hari besar Islam di mana permintaan akan meningkat. Tetapi selalu saja terjadi harga dinaikkan oleh para pabrikan dengan alasan kepada para grosir dan distribusi barang, persediaan terbatas. Sesungguhnya jika ada pengawasan yang baik dan benar dari Pemerintah, tidak akan terjadi gejolak kenaikan harga tersebut. Apalagi sudah dibentuk Satgas Satgasda Pangan.

Mengapa hal ini sering terjadi, padahal ada Kementerian Pertanian RI kalau dahulu Departemen Pertanian RI, ada juga Kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan, ada Menko tapi trend gejolak harga kebutuhan pangan selalu saja naik pada periode hari besar tersebut.

Industri peternakan unggas sebagai usaha yang bersifat biologis tentu sangat bisa diatur perencanaan penambahan dan pengurangannya jika Pemerintah sudah memiliki data yang akurat. Sehingga ada kesetabilan apapun yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya harga usaha peternakan tidak terlalu gonjang ganjing yang merugikan banyak pihak.

Artinya, di sini tidak ada PERENCANAAN yang baik dan benar terhadap supply dan demand yang bisa dijalankan oleh pemerintah sehingga para pabrikan dan pedagang serta broker bisa bermain spekulasi untuk menaikan harga dengan alasan permintaan meningkat dan penawaran berkurang.

Tidakkah bisa diatur serta direncanakan beberapa pekan menjelang hari besar Islam, termasuk distribusinya sehingga persediaan barang komoditi pangan bisa dipersiapkan di semua gudang distribusi kebutuhan pangan ?

Yang terjadi diperunggasan malah sebaliknya yang bisa terjadi yaitu harga hasil panen ayam selalu jatuh harganya dan terjadi disaat kondisi ekonomi masyarakat berjalan normal. Apalagi dengan kejadian wabah pandemi Covid-19 saat ini, disamping daya beli masyarakat yang semakin sangat lemah, lapangan pekerjaan yang tidak ada, akibatnya daya beli masyarakat konsumen sangat menurun hingga 50-60%. Akibatnya adalah karkas ayam tidak dapat diserap oleh konsumsi masyarakat. Fungsi pemerintah harus hadir untuk mensolusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun