Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo Iswaya.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia: Laku dan Suluk Sosial

17 Oktober 2020   19:42 Diperbarui: 17 Oktober 2020   19:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langgar di daerah aliran lahar (Dokpri)

Seperti gerai yang menjajakan produk unggulannya, begitu juga manusia. Ia memiliki keunggulan yang tanpa disadari dalam ruang "kausalitas" jualan keunggulan. 

Manusia terbagi menjadi berbagai dimensi, yang kita mafhum; dimensi jasmani dan rohani. Dari pendekatan dimensi ini kita dapat melihat bahwa manusia niscaya memiliki keunggulan di dua dimensi itu atau minimal salah satunya. 

Manusia makhluk sosial, makhluk yang pasti bergantung dengan lainya. Hal ini terjadi dalam segala bidang. Pendidikan, sosial, politik, agama bahkan budaya. Secara nas, manusia diciptakan beragam agar saling mengenal satu sama lain.

Praktiknya saling mengenal kadang menjadi saling menilai, mengulik, dan mengkritik. Tidak masalah tentunya. Dalam koridor etika berbeda, manusia memiliki hak dan kewajibannya. 

Hak dan kewajiban inilah yang perlu dihormati. Setiap manusia wajib menghormati setiap hak manusia yang lain. Karena saling mengenal bukan berarti hanya bertegur sapa atau sebatas menilai-nilai saja. Tetapi juga menggandeng dan merangkul untuk saling menghormati dan menghargai.

Beberapa kondisi, seperti politik, sosial, dan ekonomi, apalagi agama, hak dan kewajiban manusia seringkali jauh dari sikap saling menghargai. 

Contoh; kita seringkali menemukan dalam perpolitikan kita yang culas, saling jegal, saling bunuh karakter, lalu bakar bendera aliran ini dan itu, mendebat agama atau golongan lain, dan lain sebagainya. 

Tentu hal ini perlu menjadi tinjauan ulang bagi kita semua, bahwa hidup itu perlu saling berpegangan tangan, saling menghargai satu sama lain. 

Pada dasarnya, manusia memiliki apa yang menjadi keunggulannya. Dan dari sanalah, bisa jadi Tuhan menunjukkan fungsi dan tujuan manusia itu diciptakan. 

Selanjutnya, manusia juga perlu saling menghargai satu sama lain, saling menyapa keberagaman, saling menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur. Tradisi dan habituasi sosial budaya adalah rangkaian sosial kultur yang diwarisi dari masa ke masa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun