Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Setapak

12 Januari 2020   16:14 Diperbarui: 12 Januari 2020   16:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku puisi jalan setapak

Setapak jalan bersemi bunga-bunga
Dirundung wangi semerbak baunya
Lentera cerah menunjuk arah
Di antara binar lampu-lampu trotoar
Berderet istana berhias tangis dan tawa
Wajah rupawan dari diri yang dirundung keinginan
Haruskah lapuk  harapan kecil di hati penghuni kerikil
Bertopang gabah dan sepetak tanah
Yang diukur sepelemparan batu
Gabah ripah hilang sawahnya
Mahoni mati, rayap tertawa
Sepohon jati tumbang dalam pelukan ilalang
Setapak jalan bersemi bunga kembang mayang
Perembahan tangis dirundung malang
Setapak jalan berderet wajah
Senyum mengembang, sepi tertusuk kesunyian
Walau gurindam terdengar riang.

Rumah Punden, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun