Mohon tunggu...
Arimba Noprianto
Arimba Noprianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Calon playboy. Penghayal Propesional. Salah satu mahasiswa diperguruan tinggi yang nggak terlalu tinggi. Dan salah satu bagian dari keluarga KOMPAS GRAMEDIA yang setiap hari berjibaku menghadapi jutaan buku. *zlep*

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Superhero untuk Jakarta

10 Juli 2012   07:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang besok ikut nyoblos, coba angkat kaki nya?
yups, besok tanggal 11 july 2012 seluruh warga Jakarta, kecuali para pendatang mulai berpesta ria memilih pemimpin nya yang mereka anggap bisa membenahi Jakarta yang semakin semrawut ini. begitupun gue. Gue tak luput dari ajang pemilihan ini. kalo ditanya apakah gue interest sama pemilihan ini, jujur gue nggak terlalu antusias. Beberapa teman akhir akhir ini sering banget nanya ke gue tentang siapa bakal calon yang gue pilih. ‘entar milih siapa? Yang berkumis apa yang berkemeja kotak kotak?’
gue yang nggak tau criteria masing masing calon ini hanya menggelengkan kepala tanda belum adanya pilihan.

Yang berkumis apa yang berkemeja kotak kotak?
hmm, kalo ada yang bahenol dan montok, gue lebih pilih itu.

tapi sebenarnya saat ini, kita warga Jakarta sedang dituntut untuk membuka mata nya lebar lebar guna bisa menemukan pemimpin yang benar benar mengerti Jakarta. Dan masalah mengerti apa tidaknya juga kita belum tahu siapa yang layak untuk menjadi orang nomer satu dijakarta.
jujur, meskipun gue nggak tau sama sekali criteria calon yang sudah ada, gue selalu berharap agar pemimpin yang terpilih bisa benar benar memajukan Jakarta. Dan salah satu masalah dijakarta yang bikin gue nggak bisa tidur setiap malem (ini bohong, dia selalu pulas kalau tidur) adalah tingkat criminal yang sangat tinggi dijakarta.
sebuah poling pada 1999 menemukan bahwa 89,1 persen warga Jakarta merasa bahwa tingkat kejahatan di ibu kota ini sudah sangat menghawatirkan. Jika survey yang sama dilakukan lagi saat ini, gue rasa angka nya sudah mencapai 1000 persen.

Apa mau dikata, Jakarta memang kejam. Bahkan lebih kejam dari pada ibu kost.

separah apakah tingkat kejahatan di Jakarta?

well, sebuah sumber menyebutkan, sekurangnya setiap dua hari sekali terjadi satu kasus pembunuhan di wilayah polda metro jaya. Jumlah tersebut belum termaksud pembunuhan yang terjadi dilingkungan penjara dan pembunuhan bayi lewat pengguguran paksa. Satu fakta lain mengungkapkan bahwa setiap bulan tercatat kurang lebih 15 remaja putrid yang menjadi kasus pemerkosaan (salah sendiri kenapa kebanyakan baju dan celana yang dipakai kekurangan bahan) dan untuk tahun lalu saja, ada 82 kasus penculikan yang harus ditangani polisi. Belum lagi untuk urusan lain seperti pemerasan, perampokan, pencurian dan tindakan kejahatan lainnya yang tidak terdata sempurna.

cukup menyedihkan bukan? Gue aja sempet meneteskan air mata ketika membaca berita ini. tapi seketika gue sadar, kalo dibelakang nyokap lagi ngiris bawang.
jadi intinya kita tahu, kita tidak aman dijakarta. Tapi kita merasa, kalau kita tak dilindungi. Lalu apa yang bisa kita lakukan?

tulisan ini bisa saja jadi esai yang panjang nan membosankan tentang bagaimana kita bisa menjawab pertanyaan tadi. Tapi percayalah, banyak orang yang lebih handal dan jago dalam menulis hal itu. ketimbang gue yang setiap hari kerja nya hanya cengengesan. Lagi pula bapak dan ibu polisi pastilah tidak sedang berongkang-ongkang kaki. Mereka tentu sudah punya cara sendiri untuk mengatasi semua keribetan ini. jadi, tanpa maksud untuk mengkerdilkan masalah, gue akan memilih berkhayal dan keluar dengan sebuah solusi luar biasa brilian : Jakarta butuh seorang superhero! Yeah!

Ya, kalau aja kita bisa mengimpor salah satu manusia dengan kekuatan luar biasa entah dari negri atau planet mana, pastilah hidup kita akan lebih aman, nyaman dan tentram. Coba kita lihat, kira kira superhero mana yang lebih cocok untuk menjaga Jakarta?

bagaimana dengan batman?
Dia jagoan, kaya pula (kali aja dengan sumbangan dana nya, kita bisa meneruskan pyokek monorel yang sempat tertunda). Dengan alat alat canggihnya, pencopet brengsek yang dulu pernah mengambil ponsel gue waktu di arena pecan raya Jakarta pasti nggak akan bisa berkutik. Lagi pula, jejaringnya yang luar biasa membuat dia bisa masuk kearea pemerintahan untuk ikut memberantas korupsi.

Sayangnya ada beberapa hal yang bikin batman kewalahan jika harus memberantas kejahatan dijakarta. Yang pertama soal kostum nya. okelah bat suite itu emang keren abbess, tapi kebayangkan betapa kemringetnya Bruce Wayne kalau harus kelayapan didaerah kota tiap malam dengan baju seketat itu? panas cyin!
belum lagi kalau kalau dia harus jumpalitan ngelawan preman pasar senen. Duh.
tapi kan batman punya batmobile?
ya silakan aja nyetir mobil sekenceng kencengnya melewati jalanan Jakarta yang banyak lubang ketimbang aspal nya. secanggih canggihnya bakal turun mesin juga lah. Cara kita manggil batman dengan lampu sorot juga sepertinya Cuma bikin sia sia. Karna bisa jadi ketika lampu itu disorotkan keudara, yang datang malah anak anak gaul Jakarta (‘’kayanya ada party nich sob…’’)
oke kaya nya batman lebih cocok menjaga kota gotham ketimbang Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun