Mohon tunggu...
Arimba Noprianto
Arimba Noprianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Calon playboy. Penghayal Propesional. Salah satu mahasiswa diperguruan tinggi yang nggak terlalu tinggi. Dan salah satu bagian dari keluarga KOMPAS GRAMEDIA yang setiap hari berjibaku menghadapi jutaan buku. *zlep*

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gaya Pacaran yang Norak Part 2

20 Juli 2012   06:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke seperti janji gue sebelumnya, kalo gue akan ngelanjutin post’an berikutnya mengenai ‘gaya pacaran yang norak’. Bukan menjadi barang baru lagi kalo keberadaan orang orang yang sedang dimabuk asmara bisa membuat spesies jomblo makin tertekan. Kalo dilihat dalam rumus nya seperti ini,

pacaran + mesra = jomblo tersiksa

maka dari itu, tenggang rasa dalam berasmara harus tetap ditegakan. Jangan sampai hal ini bisa menjadi jurang yang sangat bersebrangan antara si jomblo dan sepasang kekasih.
namun terkadang juga gaya berpacaran yang diciptakan oleh sepasang kekasih yang ada juga terlalu berlebihan. Seperti yang gue bilang diawal, kalo yang namanya pacaran kan hanya sebatas hubungan yang nggak terikat apapun secara resmi (meskipun gaya nya udah kaya sepasang suami istri). Nah seyogya nya lah dalam menjalaninya juga nggak usah terlalu LEBAY !
menyambung tuliusan sebelumnya, ini dia, gaya pacaran yang norak ala gue, arimba sang jomblo abadi :

1. suap suapan di restoran

suatu ketika gue pernah makan direstoran cepat saji di Jakarta pusat. Waktu itu gue makan sendiri dipojok meja yang menghadap kaca. Namun pandangan gue harus tertuju pada sepasang anak SMA yang lagi makan berdua. Sebelumnya juga gue udah menyadari kalau mereka adalah sepasang kekasih (ya meskipun umurnya belum mendukung buat menjalin suatu hubungan, jajan aja masih minta sama orang tua). Hingga saat nya gue menjumpai mereka saling suap suapan. Yang cewek nyuapin cowok nya, begitupun sebaliknya. Waktu itu si cewek nyuapin kentang goreng ke si cowoknya. Sementara cowoknya nyuapin adukan semen ke ceweknya (oke yang terakhir itu gue ngarang). Sesekali si cewek ngelapin mulut cowoknya yang blepotan karna saus.
gue yang hanya bisa menyaksikan hal ini cuma bisa bilang dalam hati, ‘AKHIR JAMAN SEMAKIN DEKAT’ .
apa coba maksudnya. Emangnya tuh cowok nggak bisa ngambil makanan sendiri sampai harus disuapin. Suatu hal yang wajar Kalo emang lu pacaran sama seorang kakek kakek tua renta yang udah nggak bisa ngambil makanan sendiri. Nah ini, badan nya masih seger minta disuapin. Gue curiga, jangan jangan dibalik tubuhnya yang muda, sebenarnya dia kakek kakek yang mempunyai 17 cucu? Bisa jadi.

#tariknapas #tahan #hembuskan
#guebukanjomblo
#guesingle #ingetitu

2. Telpon telponan sampai subuh

gue punya temen, namanya dedi (aduh dedi lagi) suatu momen ketika gue menjumpai dirinya yang terus terusan nguap disepanjang kerjanya. Gue sih ngira nya, doi abis nonton bola atau ngebantuin nyokapnya ngerjain PR. Tapi disatu sisi gue semakin penasaran dan ingin mendapat kepastian atas nguapnya selama ini. gue pun memberanikan diri buat bertanya.

‘huaaaammm’ si dedi nguap lagi.

‘buset dari tadi gue perhatiin lu nguap mulu ded, emang semalem ada bola ya.’ Kata gue kira kira seperti itu.
‘enggak.’

‘oh, terus lo abis ronda gitu?’ kata gue penasaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun