Mohon tunggu...
Ana Ainul Syamsi
Ana Ainul Syamsi Mohon Tunggu... -

Live for the long lasting live!\r\nDon't chase the success, but let success follow you...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kutemukan Rumah Ketiga lewat Pin Baku

20 September 2016   06:22 Diperbarui: 21 September 2016   05:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi - Masjid Daarut Tauhid Jakarta

[Bismillahirrahmanirrahim]
Rumah ketiga ❤

Hijrah mungkin satu fase yang terlalu indah untuk kunikmati sendiri,
satu langkah yang terlalu agung untuk hanya kusandarkan pada diri yang lemah ini, juga terlalu rapuh jika tanpa ilmu.
Mungkin karena itu ALLAH menghadiahkan "rumah" untukku berlindung, untukku belajar, dan untukku kembali.

Flashback:
Sekitar 15 bulan yang lalu, aku diajak untuk ikut kajian oleh dua senior yang baik hati, karena datang terlalu awal, kami menunggu sambil bercengkrama, salah satu kakak malah melakukan hal yang membuatku sedikit penasaran.
"ngapain kak?"  
"hafalin nama surah dek".
"Hmm... interesting, 114 nama surah".
Percakapan berlanjut dan mengarah pada satu muara, kisah tentang sebuah "rumah".

⌛️Setahun sebelumnya, ada kakak cantik yang jadi salah satu rekan hijrahku yg bercerita tentang "rumah itu" juga. Rumah tempat dia berhijrah. Belajar menjadi pribadi yang mandiri, belajar bertumbuh, menjadi kokoh dan memulai langkah serta aksi untuk berdayaguna. Hingga akhirnya menjadi gardu kebaikan untuk insan-insan di sekitarnya.

Dan .... tepat 12 bulan yang lalu aku pertama kali menginjakkan kaki di rumah itu, kuberi nama "Rumah Ketiga". Rumah pertama a/ rumahku di Makassar, Rumah kedua adalah kontrakanku di jakarta, dan sejak 12 bulan yang lalu,
Rumah ketigaku adalah sekotak bagunan putih itu, dengan desain arsitektur yang tak kumengerti maknanya, tapi melihatnya begitu menenangkan hati, karena disanalah keluarga baru hadir untukku. 

Salah satu hadiah terbaikNya untuk membersamai langkah pastiku dalam hijrah, istiqamah, dan tentunya menuju taqwa.

"Rumah" untuk bersujud padaNya, "Rumah untuk belajar segala hal tentangNya", "Rumah" lengkap dengan keluarga baru (saudara, Ustad, ayah, umi, teteh, akang,kakak, adik, abang, ray), lengkap dgn rutinitas dan aktivitas baru (kelas, kalam, mabit, syuro, silaturrahim, diklatsar), sempurna dengan teman baru (teman shalat, teman curhat, teman pulang, teman makan, teman syuro', teman ngobrol, dst.), dan masih banyak lagi.

"Rumah ketiga" yang kurindukan setiap pekannya hingga hari ini. Alhamdulillah sudah genap setahun. Alhamdulillah semakin banyak sahabat yang mau bergabung menjadi bagian dari "rumah ketiga". Keluarga kami menjadi bertambah besar. Keluarga yang berisi insan perindu syurga, jiwa pendamba ridhoNya, dan hati-hati yang tulus mencintaNya.
Maka, bagaimana bisa? Bagaimana bisa, aku tak jatuh? Jatuh Cinta pada Rumah Ketiga itu.

Koleksi Pribadi : Sahabat RST Panitia Pin 371
Koleksi Pribadi : Sahabat RST Panitia Pin 371
Seperti yang kukatakan, hijrah terlalu indah untuk dinikmati sendiri, itulah sebabnya aku mengajak mereka, mereka yang tersayang, mereka yang tergugah, yang ingin berubah, yang ingin lebih meresapi mencicipi cintaNya. Bukankah adalah sebuah kebahagiaan jika kita bersama orang terkasih memasuki "Rumah" yang mungkin akan senantiasa jadi saksi setiap RidhoNya, setiap cintaNya, setiap nikmatNya, setiap hidayahNya, yang kian deras turun menghujani, menghujani "rumah ketiga".


7 Oktober 2015
Dariku,

Teteh Matahari (Begitu mereka memanggilku),
yang senantiasa merindu dan jatuh cinta pada Rumah Ketiga dan segenap isinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun