Mohon tunggu...
Rizal Amri
Rizal Amri Mohon Tunggu... -

Pengamat barang kerajinan dan rajin mengamati peristiwa politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Afi Bantah Plagiat, Tulisannya Di-Copy

2 Juni 2017   16:17 Diperbarui: 2 Juni 2017   16:29 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Asa Firda Inayah atau yang lebih senang memakai nama alias, Afi Nihaya Faradisa, adalah sosok gadis remaja yang sedang terkenal berkat tulisannya di facebook. Namun kemudian berkembang menjadi sebuah kegaduhan karena diduga melakukan plagiarisme.

Kompas.tv mencoba melakukan klarifikasi terhadap Afi menyangkut tudingan plagiarisme itu. Namun jawaban Afi sungguh mengejutkan dan lebih mengkhawatirkan ketimbang perbuatan plagiarisme tersebut. Betapa tidak, Afi secara spontan membantah semua tudingan plagiat. Dia pun memberikan jawaban cepat dan singkat dengan perkataan "tidak", bahkan menuduh orang lain yang meng-copy tulisannya.

Padahal tulisan Afi terutama yang berjudul “Belas Kasih Dalam Agama Kita”, nyata-nyata hanya berbeda judul, tanda baca, dan enjambemennnya/ pemenggalannya, dengan tulisan yang sama persis dengan tulisan Mita Handayani dan diunggah lebih dulu ke Facebook pada tanggal 30 Juni 2016.
(Selengkapnya : di sini)

Ketika diklarifikasi Kompas.tv tulisan dia yang lain yang mirip dengan narasi sebuah video viral yang juga diterjemahkan oleh Mita, Afi mengakui melihat video itu namun hanya mengambil satu dua kalimat. Dia tidak mencantumkan nara sumbernya dengan dalih tidak mengetahui. Anehnya, ketika dikomfirmasi soal tulisan Afi yang juga mirip dengan kalimat yang pernah diucapkan Malala, gadis Afghanistan peraih nobel, Afi mengakui mengutipnya. Namun toh tetap saja dia tidak menyebutkan sumbernya padahal dia tentu sudah mengetahui. Maka, selain prilaku spontan “berbohong”, Afi juga terlihat tidak konsisten dengan jawabannya.

Adapun Mita Handayani yang tulisannya “dijiplak” oleh Afi, memaklumi dan mengajak publik yang saat ini “meributkan” Afi, untuk memaafkan gadis itu.

"Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Jika usaha Afi kali ini dianggap kesalahan, aku mohon dimaafkan... Afi merasa harus berbuat sesuatu, dan jika itu salah, mohon dimaafkan," tulis Mita.

Tentu saja kita dengan mudah bisa memaafkan anak seusia Afi, bisa jadi karena keluguannya, tanpa sadar melakukan plagiarisme. Namun “kebohongan” spontan yang dilakukan Afi, mengingatkan kita pada para koruptor yang terkena OTT. Begitu digelandang KPK dan dicecar oleh media, pada saat itu hampir semuanya membantah telah melakukan tindak pidana korupsi. Padahal 99% hasil OTT KPK akhirnya terbukti melakukan korupsi dan divonis bersalah.

Plagiarisme adalah perbuatan culas dan membohongi orang, kecuali tidak sengaja. Namun berbohong untuk sebuah kebohongan, lebih buruk dari itu. Moga-moga saja Afi tidak tertular dan "menjiplak" prilaku para koruptor itu.

Semoga saja Afi kembali kepada jati dirinya, ketimbang terkenal tapi hasil karbitan pihak yang hanya ingin menjadikannya sebagai “corong” saja. Bahkan sebaiknya Afi kembali saja ke nama aslinya yang sudah bagus dan merupakan do’a orang tuanya. "Inayah" artinya bantuan dan pertolongan Allah, ketimbang "Nihaya" yang tidak jelas artinya itu.

Saatnya Afi mengucapkan selamat tinggal untuk Nihaya yang ternoda plagiarisme dan melakukan perbuatan bohong ala koruptor. 

Selamat datang kembali Inayah, semoga mendapatkan pertolongan Allah dan diberi pemahaman agama yang benar, belajarlah pada ahlinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun