Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Perang Dingin di Dunia Olahraga

17 Maret 2022   07:43 Diperbarui: 17 Maret 2022   07:49 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Kalau kita menonton acara penganugerahan medali di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin, kita pasti tahu bahwa atlet-atlet Rusia diperkenalkan bukan sebagai atlet dari "Russian Federation" tapi "Russian Olympic Committee".  Dan lagu kebangsaan yang diputar saat atlet-atlet Rusia menang medali emas juga bukan lagu kebangsaan mereka yang judulnya " " (Gosudarstvennyy Gimn Rossiyskoy Federatsii) tapi Tchaikovsky Piano Concerto No.1.

Kenapa begitu ya?

Ternyata jawabannya ada di film ICARUS (2017) yang diproduseri Bryan Fogel.

Jadi ceritanya si Fogel ini di tengah kesibukan sebagai pekerja sinema menggemari aktivitas balap sepeda. Dan sebagai penggemar olahraga ini, dia kenal Lance Armstrong yang dikenal sebagai atlet dengan prestasi yang 'sinting'. Menang di mana-mana kayak Tour de France dan Olimpiade berkali-kali. Dan semua itu tanpa doping. Setidaknya dalam tes-tes yang ia jalani begitulah adanya.

Namun, semua pencapaian itu luruh begitu saja setelah dugaan skandal doping Armstrong ini mencuat.

Lalu apa hubungannya Rusia ama Armstrong? Sabar...begini ceritanya.

Di bulan Juni 2014 Bryan Fogel ini bersiap untuk event lomba sepeda amatir yang mencoba meniru Tour de France yang legendaris tingkat tantangannya. Meski amatir, Fogel udah menekuni olahraga ini selama 28 tahun. Jadi nggak cupu-cupu banget lah. Semi pro bahkan. Ia sudah suka bersepeda dari anak-anak dan saat mahasiswa. Lance Armstrong juga salah satu idolanya.

Fogel mengenal banyak pesepeda yang bertanding melawan dan bersama Armstrong. Sebagai atlet pro, tentu dia harus menjalani uji anti doping sering di berbagai kesempatan.

Saat bertanding maupun nggak, di rumah atau di perjalanan, Armstrong menjalan tes anti doping. Dan anehnya tak sekalipun ia terbukti positif pake doping.  

Namun, saat seorang teman bersaksi bahwa Armstrong pakai doping, dunia pun terhenyak. Padahal dia tercatat menjalani tes doping 500 kali lebih selama kariernya dan nggak pernah sekalipun terindikasi positif.

Timbullah pertanyaan: Apakah tes doping saat ini sudah bener-bener 100% efektif atau ternyata bisa diakali para atlet dan dokter mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun