Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Kecerdasan Buatan (AI) dan Masa Depan Profesi Penulis

20 Maret 2021   20:38 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:23 1876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akankah penulis terganti oleh AI? (Foto: AmirMohammadi1 di Wikimedia Commons)

Yang belum diketahui para jurinya ialah karya sastra berjudul "The Day A Computer Writes A Novel" (Hari Saat Komputer Menulis Novel) bukan ditulis manusia tapi AI.

Diketahui kemudian bahwa dari 1450 karya yang diserahkan ke dewan juri untuk diseleksi, ada 11 yang ditulis AI, demikian saya kutip dari bigthink.com.

Namun, ternyata tidak cuma satu orang yang berada di balik AI yang menulis novel tadi. Sebuah tim yang diketuai Prof. Hitoshi Matsubara dari Future University Hakodate memandu AI untuk menentukan alur dan gender para karakter dalam novel.

Para anggota tim juga melatih AI memilih kalimat, sehingga kemudian AI bisa merangkai kalimat secara mandiri. Ya, secara mandiri layaknya seorang anak didik yang sudah diajari menulis oleh gurunya.

Peristiwa ini tentu makin mencemaskan bagi mereka yang bergerak di bidang sastra dan penulisan. Sudah pasti ini pertanda bahwa akan ada perubahan dan bagaimana agar kita tak tergilas oleh perubahan yang tak terelakkan itu?

AI Dapat Menggeser Peran Reporter dan Copywriter

Belum cukup di dunia sastra, peran profesi penulis di dunia jurnalistik digital dan industri periklanan juga bisa terbenam dengan penggunaan AI. 

Kalau Anda belum tahu berita terbaru, tanggal 17 Maret 2021 lalu sebuah startup bernama Copy.ai sukses mengumpulkan pendanaan sebanyak 2,9 juta dollar AS.

Startup atau usaha rintisan ini mencoba memberi solusi bagi orang-orang yang ingin memasarkan produk mereka melalui kata-kata tetapi benci menulis atau tidak menikmati proses menulis kata-kata sebagai iklan di berbagai medium.

Seorang investor , Li Jin dari badan investor Atelier Ventures, bertanya pada Paul Yacobian si pendiri Copy.ai: "Kenapa orang mau membayar untuk jasa semudah itu? Menulis kan menyenangkan."

Namun, menulis pada kenyataannya bukan aktivitas yang menyenangkan bagi setiap manusia, jawab Yacobian. Atau kalaupun menyenangkan, tak semua orang memiliki waktu untuk meriset dan menulis. Orang-orang dengan tantangan dan kondisi beginilah yang menjadi target Copy.ai.

AI juga sudah beberapa tahun ini mulai dipakai oleh kantor berita Associated Press (AP) dan New York Times untuk 'menulis' berita lokal. Sebanyak 30 ribu potong konten berita lokal bisa dihasilkan dengan akurasi dan kecepatan tinggi oleh AI dalam sehari untuk AP. AI cukup mengumpulkan data dari lembaga-lembaga publik yang membuka data mereka untuk masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun