Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Mandi dan Berpakaian Rapi Saat WFH dan Belajar Jarak Jauh?

18 Januari 2021   20:43 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:05 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja dan sekolah di rumah memang lebih fleksibel tapi bukan berarti seenaknya sendiri. (foto: Happy Bushra, WIkimedia Commons)

DAHULU saat saya kuliah, sempat terlintas dalam pikiran untuk bisa kuliah tanpa harus bangun pagi untuk mandi dahulu, berpakaian seragam, sarapan pagi, dan menyiapkan diri di dalam kelas.

Tidak praktis, menurut saya. Lebih enak jika sehabis bangun tidur, saya tak perlu melakukan semua itu dan bisa langsung kuliah/ sekolah. Tidak perlu repot kan?

Begitu juga saat saya sudah mulai kerja. Ada hari-hari saat saya merasa begitu malas untuk beranjak dari tempat tidur, terutama saat cuaca sedang buruk. Entah hujan atau mendung, yang membuat meringkuk di tempat tidur adalah sebuah dambaan dan kemewahan.

Kini di masa pandemi, harapan saya itu terkabul. Saya bisa beraktivitas apapun di kamar tidur jika saya mau sampai sehari penuh dan tidak akan ada yang memarahi saya. Masyarakat menyetujui cara hidup impian saya itu bahkan pemerintah malah menganjurkannya!

Namun, setelah beberapa lama saya menjalaninya (bekerja dan belajar tanpa harus mandi dan berpakaian pantas), saya merasa justru rindu dengan keharusan mandi dan berpakaian rapi meski kerja dan belajar di rumah seperti sekarang ini.

Saya teringat dengan kuliah pendek seorang guru yang menyebutkan anekdot saat ulama besar Imam Malik yang masih bocah akan berangkat ke seorang gurunya. Sang ibu memanggilnya untuk mendekat dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih bersih, bagus, dan istimewa untuk dikenakan sebelum menuntut ilmu.

Inti dari anekdot ini ialah selayaknya seorang pembelajar jika hendak belajar mengenakan pakaian yang baik dan rapi serta pantas. Selain karena untuk menghormati guru yang akan memberi ilmu, yang lebih penting lagi ialah karena ia akan melakukan perbuatan yang mulia dan menerima hal yang mulia pula. Belajar adalah aktivitas yang bernilai tinggi bagi manusia. Ilmu pengetahuan juga hal yang luhur, mulia, dan baik sehingga sudah sepantasnya kita belajar dalam kondisi fisik yang turut mendukung kegiatan kognitif, mental dan spiritual kita.

Begitu pula bagi kaum pekerja. Singkirkan dulu kerangka berpikir modern nan kapitalistik yang memandang pekerjaan sebagai mata pencaharian untuk mendapatkan uang demi menyambung hidup.

Kerja dalam bahasa Sansekerta ialah "karma". Dan pekerjaan yang dilandasi dengan semangat untuk melayani sesama (bukan cuma untuk kepentingan diri sendiri) termasuk ibadah pula. Jadi ada dimensi spiritual dan relijius di dalam bekerja, jika Anda seorang penganut agama atau spiritualis.

Nah, dengan pemahaman seperti itu, apakah kita akan beribadah dengan pakaian yang ala kadarnya, tanpa membersihkan tubuh?

Maka dari itu, mandi dan berpakaian pantas sebelum menuntut ilmu dan bekerja setelah saya pikir juga memang perlu untuk menyiapkan diri kita sepenuhnya dalam menjalani aktivitas harian kita meski kita melakukannya dari rumah.

Cobalah untuk merasakan perbedaan saat Anda bekerja/ belajar dengan badan yang sudah bersih dan berpakaian rapi dan saat Anda bekerja/ belajar dengan cuma mengenakan piyama di tempat tidur dan belum menyentuh air sama sekali. Pastilah terasa bedanya pada suasana hati, pikiran, dan jiwa.

Bagaimana menurut pengalaman teman-teman sendiri? Apakah terasa bedanya atau tidak? (Twitter: @akhliswrites)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun