Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dunia Marketing, Masalah dan Peluang Bisnis di Tengah Badai Coronavirus

22 Maret 2020   19:20 Diperbarui: 23 Maret 2020   04:17 2234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pekerja kantoran. (sumber: workinmind.org via kompas.com)

Bisnis gim daring (online games) juga diramal tambah menjanjikan sebab di rumah dengan banyaknya waktu, masyarakat terutama kaum millennials pasti mencari gim.

Bisnis-bisnis hiburan digital semacam Netflix sedang di atas angin. Apalagi dengan tidak diperbolehkannya orang berkerumun di bioskop, mereka akan beralih ke hiburan yang lebih bisa diakses secara privat di rumah. Buktinya saham Netflix dan sejenisnya membubung tinggi setelah pandemi terus meluas ke berbagai belahan dunia.

Di dunia olahraga sendiri, bisnis fitness center akan menurun. Studio yoga juga akan menurun pengunjungnya akibat larangan berkelompok.

Sementara itu, sebaliknya platform olahraga online akan menjamur karena orang selain segan untuk berjejal dan menempuh perjalanan jauh, mereka akan memilih untuk di rumah dan berolahraga sendiri tanpa ada risiko tertular penyakit.

Platform-platform online yang menjembatani komunikasi yang dilakukan dalam bekerja di rumah juga akan berkembang sangat subur. Di Indonesia, bekerja di rumah rasanya masih jauh dari angan karena sebagian besar masyarakat kita tidak mengenal pekerjaan di rumah. 

Kalaupun mereka mengakuinya, profesi atau pekerjaan apapun yang bisa dilakukan di rumah adalah jenis yang mereka anggap tidak bergengsi, dipandang remeh dan tidak ada prestisenya. 

Dan ini bukan omongan saya saja, karena saya saja pernah mengalami ditolak permohonan perpanjangan paspor gara-gara saya dulu sempat hanya bekerja secara lepas alias tidak berkantor.

Negara seolah masih menganaktirikan mereka yang bekerja secara lepas di rumah dan tidak menghamba pada korporasi. Masyarakat Indonesia saat ini mau tidak mau diharuskan bekerja dari rumah.

Dan meski tidak bisa semuanya mengadopsi cara kerja begini, yang penting adalah masyarakat kita mulai sadar bahwa bekerja dari rumah adalah solusi yang sangat jitu bagi masalah yang mereka selama ini harus hadapi, dari kemacetan, banjir, dan sebagainya yang sangat menguras kondisi fisik, psikologis dan mental para pekerja. 

Perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintah yang selama ini masih setengah-setengah menjalankan kebijakan bekerja dari rumah dipaksa menyelami plus minus bekerja dari rumah dalam beberapa bulan mendatang. 

Sebelum ini, pola kerja dari rumah memang sudah populer di kalangan Millennials yang mendambakan fleksibilitas kerja di mana saja tanpa terikat waktu dan tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun