Mohon tunggu...
Anik Yulianita
Anik Yulianita Mohon Tunggu... Penulis - Pribadi

Siangku untuk mewujudkan dunia dan ketika malam tiba Allah memberikan pakaian untukku :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Jujur dan Tanggung Jawab

6 Juli 2020   01:04 Diperbarui: 4 Juni 2021   07:08 2019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Jujur dan Tanggung Jawab (unsplash/brett-jordan)

Jujur dan tanggung jawab adalah dua hal yang harus dimiliki oleh orang, namun sayangnya masih banyak orang yang tidak memiliki salah satunya atau bahkan keduanya.

Jujur dan tanggung jawab sangatlah penting dalam urusan berperilaku, baik untuk bersosialisasi dengan keluarga, saudara, sahabat, teman atau bahkan relasi bisnis atau usaha karena dalam jujur dan tanggung jawab ada transparansi, ada pegangan bagi orang lain untuk percaya dan segan dengan kita.

Dalam urusan bisnis atau usaha atau pekerjaan jujur dan tanggung jawab harus menjadi pegangan dan harus selalu diterapkan karena jujur dan tanggung jawab juga merupakan salah satu kunci keberlangsungan hubungan bisnis, usaha dan pekerjaan dalam jangka panjang. 

Ohya, ini ada kisah seorang penjual garam :

Jadi demikian; seorang pedagang garam mendapat pesanan garam dari pelanggannya. 

Dalam perjalanan mengirim garam yang kebetulan dengan cara dipikul tiba-tiba di tengah jalan pedagang garam terjatuh dan terperosok ke parit yang mengakibatkan sebagian garamnya tumpah ke air parit dan larut bersama air parit yang mengalir.

pixabay
pixabay
Dalam keletihannya pedagang garam bersedih, karena ketika mau melanjutkan perjalanannya yang kurang sedikit lagi malah mendapat musibah dan garam yang dipesan pelamggannya tidak utuh. 

Sementara itu jika mau pulang lagi perjalanan yang ditempuh ke rumah pun terlalu jauh hingga akhirnya pedagang garam tetap melanjutkan perjalanannya mengantar barang sembari berpikir dan memperhitungkan konsekuensi jumplah uang yang seharusnya didapat menjadi kurang dan menjadikan pelanggannya kecewa.

Baca juga : Membangun Integritas dengan Modal Kejujuran

Sampai di rumah pelanggannya, pedagang garam menceritakan kejadian di jalan yang menimpanya dan dengan berat hati berucap, "Saya mengikuti saudara, jika tetap mengambil garamnya bayarlah sesuai yang masih tersisa atau jika ingin sesuai pesanannya saya akan pulang untuk mengambil kekurangan garamnya atau saya ganti semua dengan garam yang baru."

Jawab pelanggan, "Tidak usah, ini saja Pak tapi besok tolong kembali untuk memgantar pesanan saya yang baru. Sebentar Pak." pelanggan mengambil uang dengan jumplah seharga garam yang seharusnya dipesannya, "Saya bayar garamnya sesuai pesanan saya yang awal ya Pak, lebihnya tidak usah dikembalikan. Untuk pesanan besok saya bayar besok ya Pak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun