Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

| Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada | Bachelor of Nursing Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pak Menkes, Kapan Insentif Perawat Covid Diberikan?

21 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 22 Mei 2020   01:38 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkes Terawan dan Presiden Jokowi | Foto : Kompas.com

Uang memang bukan segalanya, ia hanya kebutuhan paling akhir dari apa yang manusia perlukan, namun tanpa uang, kita juga akan merasa kehilangan hidup, karena untuk membeli segala keperluan, uang menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Dengan bekerja, kita bisa memperoleh gaji dalam bentuk uang yang bisa kita gunakan untuk keperluan pribadi dan keluarga. Jika ada kelebihan, maka kita bisa berdonasi untuk kemanusiaan. 

Begitulah alur kehidupan uang, ini akan terus berlanjut meski sebagian kecil tidak juga membutuhkan uang untuk kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan.

Uang dalam bahasa agama memiliki makna melembutkan. Oleh karena itu, ketika ada seorang mualaf yang baru masuk Islam, maka hati dan pribadinya perlu dilembut-lembutkan bahwa dalam islam ada kebaikan-kebaikan yang tidak ditemukan dalam ajaran agama lain. 

Fungsi "takhlif" uang bisa digunakan untuk kesejahteraan juga mengentaskan kemiskinan melalui donasi misalnya zakat, infak dan shodaqoh.

Melihat realita yang ada saat ini, kita mengalami masa dimana wabah mengancam kehidupan individu dan masyarakat. Wabah Covid 19 yang penyebarannya kian meluas membuat sebagian tenaga kesehatan saling bahu-membahu bekerja untuk menuntaskan tugas kemanusiaan yang mereka pikul. 

Memang ini bukan menjadi pekerjaan mereka semata namun pekerjaan kita semua, akan tetapi, kerja-kerja senyap di layanan kesehatan sudah pasti menjadi bagian yang mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang dituturkan rekan sejawat saya yang bekerja di salah satu rumah sakit di bawah naungan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Dirinya harus berjuang tiap waktu, meninggalkan waktu bersama anak-anaknya untuk membantu perawatan pasien covid 19. 

Saya terharu mendengar cerita-ceritanya. Meski tidur di hotel dengan fasilitas makan yang sehat, namun hati dan nuraninya tidak bisa dibohongi bahwa dirinya juga ingin kebahagiaan dengan berkumpul bersama keluarga.

Jika Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa bekerja dari rumah, namun bagi tenaga kesehatan, istilah itu tidak berlaku. Work From Home (WFH) mungkin bisa membebaskan dari wabah jua berkumpul bersama keluarga namun Work From Hospital (WFH) adalah kebalikannya. Kita akan sangat rentang terkena wabah juga punya kesempatan untuk dirawat sebagaimana pasien yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun