Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

| Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada | Bachelor of Nursing Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampanye "No Hijab Day" Melukai Umat Islam

1 Februari 2020   08:30 Diperbarui: 1 Februari 2020   08:33 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
World Hijab Day (Foto : JPPN)

Jika hijab merupakan pilihan bagi individu pada umumnya, maka bagi wanita muslim hijab adalah kewajiban dan sarana untuk menjaga kehormatan yang ada pada diri wanita. Penggunaan hijab dalam upaya menutup aurat merupakan perintah agama yang pada hakikatnya akan menjaga eksistensi wanita dalam pergaulan antar sesama.

Di Indonesia, meskipun negara demokrasi yang tidak berasaskan Islam, namun nilai-nilai keislaman dilaksanakan dalam suasana yang baik dan kondusif. 

Setiap warga negara berhak melakukan aktivitas beragama dan menjalankan kewajiban agama masing-masing dalam tenda kerukunan yang besar bernama Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Sebuah rancang bangun kehidupan agama dan budaya yang harmoni, ini tidak akan kita temukan di negara manapun juga.

Dari sejak kecil kita sudah diajarkan oleh keluarga nilai dan norma yang harus dijalankan dalam lingkup keluarga dan masyarakat. Tidak hanya itu, di Sekolah kita juga diajarkan pelajaran agama dan kewarganegaraan sebagai penguat pondasi keberagamaan dan kenegaraan. Aturan-aturan yang dibuat menjadi budaya yang jika dilanggar akan menimbulkan malu bagi pelakunya.

Namun tenda kerukunan itu terusik oleh sebagian pihak yang menamakan diri Hijrah Indonesia. 

Pihak ini mengajak perempuan Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan free hijab dengan memposting foto-foto tanpa hijab dan mengganti dengan busana nusantara yang memperlihatkan lekuk tubuh wanita.

Sungguh sebuah ajakan yang memalukan sekaligus melukai umat Islam.

Selain seruan tersebut, mereka juga mengutip beberapa ayat Al Quran sebagai pegangan agar wanita muslim mau bertelanjang. Hijab bagi mereka bukan merupakan sebuah kewajiban dan hanya hal baru yang datang beberapa dekade terakhir ini. 

Selain sugesti seperti itu, mereka juga mengajak wanita untuk keluar dari rumah dan meninggalkan segala pekerjaan-pekerjaan yang membosankan. Wanita diajak foto tanpa kerudung dan menikmati vitamin D agar kulit terjaga.   

Pertanyaan mendasar, bagaimana mereka bisa menjaga perasaan bangsa dengan prilaku seperti itu?

Ini prinsip bagi umat islam, karena kampanye seperti itu bukannya menyatukan namun memisahkan tenda kerukunan yang setiap saat dijaga dan dipelihara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun