Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

| Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada | Bachelor of Nursing Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syaifoel Hardy, Perawat Pendobrak Sistem

8 Agustus 2019   09:00 Diperbarui: 8 Agustus 2019   09:01 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi : Sayifoel Hardy

Saya selalu terkesan dengan cerita sukses para pendiri bangsa, tokoh nasional dan sederet tokoh-tokoh fenomenal bangsa ini. Lewat buku maupun biografi, mereka bercerita dan menceritakan jejak-jejak langkah perjuangan menuju jalan panjang kesuksesan sebagai bagian dari aktualisasi diri bagi lingkungan sekitar.

 Derap langkah yang dijalani dalam proses menjadi manusia yang berarti memiliki dampak luar biasa bagi bangsa dan Negara terlebih perkembangan masyarakat yang melaksanakan dan mengadopsi pemikiran mereka.
 
Kisah-kisah perjuangan para tokoh seperti KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim As'ary, Soekarno dan Moh Hatta telah mengekalkan sejarah dan membuat nilai histori yang tetap dikenang sampai sekarang meski mereka hidup di zaman yang berbeda. 

Pemikiran mereka telah melampaui harapan yang diinginkan, mereka hadir karena respon atas fenomena sekitar yang dilihat, dirasakan dan dialami kemudian membuat langkah maju yang memberi efek luar biasa bagi perubahan itu sendiri. 

Jangan Tanya, jalan perubahan yang mereka tempuh bukanlah jalan mudah tanpa liku tapi lebih pada jalan berbatu dan penuh duri.
 
Bangsa kita sebenarnya membutuhkan banyak orang-orang seperti para tokoh diatas, dimanapun dan kapanpun serta profesi apapun, kedirian dalam memajukan bidang yang digeluti adalah keniscayaan yang harus diaplikasikan dalam gerak dan langkah perubahan. Takdir untuk menjadi manusia individu dan sosial harus bersinergi dalam gerak harapan perubahan itu sendiri. 

Penguasaan ilmu dan kesuksesan individu yang diraih harus berkorelasi dengan gerak sosial untuk membantu yang lain, apa arti sukses individu, kaya secara materi jika lingkungan sekitar masih jauh dari harapan akan kesejahteraan.
 
Berkaca pada bangsa yang telah maju, kita harus berlari meski dengan langkah kecil untuk mengejar ketertinggalan itu, berkontribusi bagi bangsa dengan ketulusan untuk mengubah wajah keindonesiaan kearah yang lebih baik. 

Kita butuh orang cerdas disemua sisi untuk menggerakkan sumber daya manusia yang ada melalui seperangkat sistem yang telah diatur oleh pendahulu maupun sistem lain yang telah dirumuskan melalui inovasi yang lebih baik.
 
Namun tidak semua sistem yang ada memberi nilai positif  bagi kemajuan bangsa, dibidang kesehatan misalnya, kita masih berkutat pada titik nol. 

Rumah besar Indonesia yang sekiranya mampu mengatur dinamika perbedaan dari beragam profesi yang ada rupanya masih menggunakan cara lama yang tidak adil. 

Dampak dari ketidakadilan dari waktu ke waktu bak api dalam sekam, rumah besar kesehatan bernama Indonesia kini sedang sakit, itu terjadi karena disparitas antara profesi kian mencapai titik mati. Satu diantara profesi yang sedianya menjadi penopang yang lainnya didepak karena dianggap menjadi duri dalam daging.
 
Keluarnya regulasi kenaikan dokter, dokter gigi dan bidan PTT menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) membuat aroma ketidakadilan semakin tercium jelas. 

Rumah besar Indonesia kini dipenuhi sekat, teori kolaboratif hanya menjadi bahan ajar di perguruan tinggi. Perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hanya menjadi profesi amal jariyah tanpa apresiasi yang baik dirumahnya sendiri.
Melihat fenomena itu, muncul ide dan gagasan dari perawat Indonesia yang rupanya mengamati dan memahami keadaan rumah besar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun