Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ekonomi Syulit Tak Halangi Wedding Gift Penganut Frugal Living

4 Februari 2023   09:05 Diperbarui: 7 Februari 2023   10:33 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya hidup Frugal living atau atau gaya hidup hemat masih menjadi pembicaraan yang hangat. Meskipun sebenarnya gaya ini juga sudah banyak dipraktekkan oleh banyak orang, namun tetap saja menarik untukmber  dicermati.

Apalagi dalam situasi syulit sekarang ini. Apa-apa harus dipertimbangkan dengan cermat. Seorang sahabat kompasianer bercerita bagaimana di Jerman saja, kini inflasi memaksa mereka harus bisa belanja dengan cerdas. Prinsipnya belanja seperlunya sesuai kebutuhan saja.

Dan mereka terpaksa meninggalkan kebiasaan membeli barang yang hanya bersifat kesenangan. Namun hal itu kan tidak selalu terjadi untuk selamanya, hanya dalam kondisi sulit sekarang ini saja.

Jika situasi sudah membaik, dan kita tetap akan berpegang teguh pada prinsip hidup hemat mengapa tidak?.

Baca juga: Aku Benci Buku

sumber foto-BP guide
sumber foto-BP guide

Karena itu sebuah kebiasaan yang baik. Bahkan dalam prinsip yang kita kenal dengan ekonomi sirkular saja juga menyarankan pada beberapa hal positif seperti; menggunakan barang secara berulang, memperbaiki jika masih mungkin daripada membeli barang baru, menggunakan barang hanya sesuai keperluan saja. Dan berusaha mengurangi adanya residu.

Nah bagaimana jika urusannya adalah memberi hadiah kepada tetangga, teman atau sahabat yang sedang membuat hajatan atau acara spesial seperti weeding. Masa iya kita tak hadir jika diundang, dan jika memang harus memberi kado-spesial lagi, apa yang harus kita lakukan.

Waktu kini telah jauh berlalu, dahulu sudah menjadi kebiasaan ketika acara nikahan, hadiahnya hampir selalu, perangkat makan (siapa tahu pengantin belum punya barang pecah belah), atau sprei (kan butuh banyak ganti-ganti), apa kita masih akan ikut "trend" lama itu atau bisa lebih kreatif memilih hadiah disesuaikan dengan bujet tentunya.

Apa cara bijaknya?.

sumber foto-bincang muslimah
sumber foto-bincang muslimah

Kembali kepada prinsip atau gaya hidup hemat, salah satu poin pentingnya adalah kebiasaan untuk mengalokasikan dana sisa operasional untuk tabungan. Tujuannya, selain sebagai tambal sulam tabungan yang terkuras karena keperluan operasional harian, juga diperlukan untuk kebutuhan yang bersifat dadakan.

Bisa saja untuk tambahan biaya berobat, meskipun kita sudah memiliki tunjangan kesehatan, atau menjadi solusi seperti ketika kita akan membeli hadiah untuk acara sahabat atau saudara kita.

Pertimbangan ketika memilih kado

Pertama, jika kita kurang yakin untuk memberi kado, mungkin bisa kita pertimbangkan untuk memberinya uang sebagai hadiah pernikahan. Tentu saja sebagai sahabat atau orang dekat atau bahkan tetangga, minimal kita memahami apa yang menjadi kebutuhan terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun