Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Ritual Unik Sebelum Gelar Wayang Potehi Sambut Imlek

21 Januari 2023   20:48 Diperbarui: 23 Januari 2023   14:42 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kebetulan rumah kakek tak berjauhan dari deretan pertokoan milik warga Tionghoa, sehingga ada kalanya jika sedang berkebetulan singgah kerumah kakek bersamaan saat Imlek, kami diajak main ke ruko rekanan kakek.

Yang paling berkesan, tentu saja suguhan kue keranjang. Kue keranjang atau nián gāo dalam bahasa Mandarin atau tiⁿ-kóe dalam bahasa Hokkien. Namanya diperoleh dari bentuk wadah cetaknya yang berbentuk keranjang. Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal, lengket dan super lezat.

sumber foto-popbela.com
sumber foto-popbela.com

Selain kue keranjang, kue yang sering hadir pada saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah kue mangkuk. Biasanya kue ini diletakkan pada bagian puncak dari susunan kue keranjang dan dibuat dengan warna merah yang memang identik dengan perayaan Imlek. Bentuk kue mangkuk yang mekar ini melambangkan rejeki yang berkembang

Saya sebenarnya juga tak asing dengan Imlek, karena beberapa teman sekolah juga warga Tionghoa, mereka tinggal di pertokoan tepat di depan mesjid. Untuk sampai ke mesjid ada beberapa jalan yang bisa ditempuh, saya memilih jalur gudang bus, yang melewati dapur si pemilik usaha armada itu. 

sumber foto-kompas.com
sumber foto-kompas.com

Kebetulan anak pemiliknya juga sahabat saya, jika tak mendapat bonus kue, paling tidak buah dan permen pasti singgah di kantong. Apalagi saat Imlek, alamat banjir hadiah makanan.

Sebenarnya ada beberapa tradisi yang pernah saya alami saat kecil ketika hari imlek tiba, karena beberapa keluarga Tionghoa tinggal tak jauh dari rumah.

Wayang Potehi, Wayang Titi

sumber foto-phinemo.com
sumber foto-phinemo.com

Setiap kali ibuku mengajak kepasar, aku diberi dua pilihan, ikut beliau menyusuri pasar mengukur panjang kali lebar demi menemukan sasaran belanja, atau membiarkan saya duduk menunggu di depan panggung wayang mini. Aku selalu memilih alternatif kedua, dengan alasan yang selalu saya sampaikan ke ibu, supaya ibu bisa konsentrasi dengan belanjaannya, tanpa harus memikirkan ada anak yang bisa menganggunya.

Di jalan masuk pasar terbesar di tempat kakekku tinggal, ada sebuah pertunjukkan panggung boneka. Orang-orang menyebutnya wayang Titi atau wayang Potehi. Meskipun menurut saya yang disebut wayang sama sekali tak seperti bayangan saya, seperti wayang kulit atau wayang orang. 

Wayang Potehi adalah salah satu kesenian khas Tionghoa yang biasanya dipentaskan jelang perayaan Tahun Baru Imlek. Wayang Potehi adalah jenis kesenian wayang khas Tionghoa berasal dari Tiongkok bagian selatan, namun kinintelah melebur dengan kebudayaan Indonesia. Wayang ini tidak ditanggap semalam suntuk, tapi paling lama hanya 1,5-2  jam saja. 

sumber foto-galamedia pikiranrakyat
sumber foto-galamedia pikiranrakyat

Ternyata sebelum pementasan ada ritualnya lho, dan unik sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun