Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Menyiasati Bangunan Rumah agar Hemat Energi dan Selaras Alam

18 Januari 2023   02:43 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:14 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah, eksterior rumah. (SHUTTERSTOCK/PUSPA MAWARNI168)

"Sesungguhnya kita telah lama menjadi penghuni "waktu", sementara rumah telah menjelma menjadi sekedar "ruang transit". Rumah kehilangan batas definitifnya dan menjadi sangat elastis. Kita punya ruang duduk di kafe-kafe berinternet, tidur di jalan-jalan dalam perjalanan pulang dan pergi ke kantor, menerima tamu di lobby-lobby hotel berbintang, makan malam di restoran-restoran yang berganti setiap kali." [Avianti Arman-Arsitektur yang Lain].

Rumahmu surgamu, apapun kondisinya, bentuk, kesederhanaan, akan menjadi surga jika penghuninya merasa nyaman, dan harmonis, apalagi fungsi rumah telah mengalami pergeseran.

Bayangan untuk memiliki rumah meskipun menjadi impian setiap orang, namun ketika sampai pada waktunya menjadi sebuah kebutuhan, ternyata mengkhawatirkan. 

sumber foto: kompas
sumber foto: kompas

Semakin lama, rumah, dan komponennya semakin melejit harganya. Sehingga keputusan untuk memulai membangun rumah juga penuh dengan banyak pertimbangan. Bahkan ada kalanya kita tak lagi melihat sisi estetis, namun lebih pada fungsinya. 

sumber foto-decorumah
sumber foto-decorumah
Ketika memutuskan untuk membangun rumah, kami sempat menghadapi dilema. 

Pertama rencana itu terjadi begitu tiba-tiba karena pindah dari rumah dinas. Maka pilihan pertama, rumah yang akan dibuat berkejaran dengan waktu kepindahan dan dikondisikan untuk keadaan darurat.

Kedua, memilih rumah sewa untuk sementara, dan ketiga; membangun rumah impian meski harus dimulai dari bagian yang paling "minimalis".

Ketika merujuk pada referensi koleksi buku tentang rumah, kami kembali menghadapi dilema. Ternyata begitu banyak model bangunan rumah yang tersedia untuk dijadikan referensi.

Saat itu trend rumah minimalis sedang mewabah dan menjadi pilihan bagi banyak orang yang berkeinginan membangun rumah. Meskipun kita harus cermat. Di kemudian hari saya menyadari bahwa bangunan rumah berkonsep minimalis, tidak sepenuhnya sesuai dengan masalah iklim di Indonesia.

Penggunaan kanopi jendela yang hanya menutupi bagian kecil dari jendela karena pertimbangan faktor minimalis, menyebabkan saat turun hujan sebagian jendela mendapat curahan hujan dengan intensitas tinggi. Efeknya dalam beberapa waktu, cat pelapis jendela dengan cepat terkikis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun