Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Apapun Ceritanya, Kompasiana Itu, Palugada!

19 Oktober 2022   01:58 Diperbarui: 29 November 2022   11:38 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar-blog bayuwin

Ada yang bilang kompasiana itu mirip toko serba ada, pujasera--pusat jajan serba ada, atau yang populer menyebutnya Palugada-Apa Lu Mau Gue Ada. Tergantung konteksnya. Maunya apa. Semuanya tersedia karena begitu beragam latarbelakang kompasianernya.

Dari latar yang berbeda-beda itulah muncul gagasan yang berbeda, yang memperkaya khasanah imajinasi dan bacaan kita. 

Menulis menjadi cara kita mengeluarkan uneg-uneg curhatan kata. Tak ada batasan apa yang mau dituangkan, bahkan ketika "tak ada otak", tak ada ide, kompasiana masih menyisakan ruangnya. 

Saat awal menemukan ruang menulis ini, banyak kejutan tak terduga, karena begitu mudahnya akses masuk, dan begitu rapi jali sistem yang cepat mengakomodir karya tulis kita. 

Selama tak over plagiarism, tak mengusung sara, tulisan akan segera muncul di laman akun masing-masing kita.

ilustrasigambar-toserba-manajemen keuangan
ilustrasigambar-toserba-manajemen keuangan

Terasa makin istimewa ketika kompasianer saling kunjung, berkat ruang "Beri Nilai" sebagai bentuk reaksi-apresiasi kita untuk para sahabat kompasianer.

Sebelum menemukan ruang ini, banyak ruang lain, tapi begitu rumit jali sistemnya, bahkan butuh berhari-hari hingga akhirnya tulisan kita hadir terbaca. Padahal kita cuma butuh ruang menulis, tak mau diganggu banyak teknis tak perlu. 

Menulis apa yang kita pikirkan, bukan memikirkan apa yang hendak kita tulis. Begitu sederhananya sebuah gagasan ketika hendak dituliskan. 

Ilustrasi Kompasiana-kitabisa.com
Ilustrasi Kompasiana-kitabisa.com

Ruang Mendengar dan Melihat Realitas

Artikel pertama saya di kompasiana di tahun 2011, bercerita tentang sebuah kisah para guru di Liyan Sulawesi, Tentang dedikasi para guru honor yang berjibaku mengajar murid-muridnya dengan menyusuri gunung berkilo-kilo meter jaraknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun