Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

More Than Just A Library, Dari Belajar Nulis Sampai Kenal Kompasiana

19 Mei 2022   04:59 Diperbarui: 24 Mei 2022   21:50 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mengunjungi LGS, rasanya terlalu singkat jika kita hanya sekedar 'menjenguk' corner bisnis itu. Saya sempatkan berbicang dengan pengelola yang ternyata juga mahasiswa dan pebisnis. Dalam nada ramah, saya justru diajak berkontribuasi dalam geliat tumbuhnya gairah ekonomi Aceh melalui usaha personal. Sangat mengispirasi!. 

Up date perkembangan LGS harus terus dilakukan dalam portal Perpustakaan USK agar kita selalu mendapat info produk kreatif terbaru, jaringan pemasaran, sistem packaging dan branding-nya agar menjadi pembelajaran bagi pebisnis pemula. 

Saya berharap lebih, karena itu ketika mengunjungi portalnya saya berusaha memikirkan apa masukan terbaik untuk membuat gebrakan agar lini LGS perpustakaan USK menjadi lebih baik, lebih dikenal tak cuma sekedar perpus belaka namun lebih dari itu adalah juga rumah belajar kedua. Ini-kan sebuah gagasan menarik?.

Itu baru satu level dari penjangnya ruang perpustakaan yang harus dijejaki dan ditelusuri. Saya bahkan merasakan sensasi bernostalgia, menikmati gairah para mahasiwa ketika membaca, memilih dan menulis dalam ruang-ruang nyaman yang tidak pernah kami bayangkan dahulu. 

Jika ada ruang senyaman rumah, dengan cahaya cukup dan koleksi buku berjibun, mengapa harus mengurung di rumah atau berlama-lama di kafe, di rumah kedua inilah saya pikir kita bisa rileks, menulis, apalagi yang hobi menulis tentulah ini menjadi semacam syurga kecil.

Ruang referensi adalah ruang yang tak kalah menarik, didalamnya tidak hanya saya temukan buku-buku kuliahan yang kaku, bahkan buku Stiglitz tentang ekonomi global, koleksi buku Karen Amstrong, tentang Nabi Muhammad, Berperang Demi Tuhan dan lainnya. 

Setidaknya bagi penyuka buku seperti saya, ruang itu membuat kita kebingungan, harus mulai dari mana menelusuri rak-rak besar itu. Buku mana yang harus saya baca duluan, karena semuanya menarik dan beberapa buku yang tidak saya jumpai lagi dipasaran ada di rak-rak itu 'meminta' saya baca, persis seperti pertemuan sahabat lama.

Dalam hati kecil saya berharap bisa memasukkan koleksi buku itu untuk melengkapi koleksi acehdigest personal library di rumah. Setidaknya perpustakaan Unsyiah, sekarang menjadi salah satu destinasi tujuan wisata keluarga. 

Anak-anak bahkan tak membayangkan jika perpustakaan USK akan senyaman itu. Bahkan di hari libur ketika mall, pantai dan gunung sudah kami disinggahi, dalam setengah hari, perpustakaan menjadi pilihan kita melongok dan menikmati buku-bukunya untuk dibaca.

#2 Second Floor; Sebuah Keseimbangan.

Jika ini sebuah permainan semakin tinggi level tentu semakin sulit dijangkau, tapi Perpustakaan USK justru menawarkan sesuatu yang tidak biasanya, selain sebuah ruang mushala yang memungkinkan kita tidak melewatkan shalat, bahkan, ternyata diseberang ruang sisi timur, langsung dapat dinikmati pemandangan Masjid Jamik Kampus kesayangan kita dengan kubah bulat indah menjulang.

Kita bisa memilih shalat di mushala atau berjamaah di Masjid Jamik cukup dengan meluangkan waktu sejenak untuk turun dan berjalan sekitar 20 meter, karena halaman perpustakaan dan masjid satu paket menyatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun