Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Overmanning" Itu "Obat Anti Lembur"

31 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:25 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

binakarir

Agar bekerja tidak diburu-buru, semestinya kita punya pola tersendiri. Termasuk dengan menggunakan tiga pilihan; Percepatan kerja dengan optimalisasi jam kerja normal (overmanning), menerapkan jam kerja bergantian (shift work) jika bekerja tim, atau menerapkan jam kerja lembur (overtime) yang paling minimal.

Namun jika  harus lembur di malam tahun baru, apa boleh buat. Buat saya, jika semua jurus anti lembur masih juga gagal, nikmati saja lemburnya  tak mesti jengkel, apalagi makan hati, darah tinggi bisa melonjak tinggi. 

Jika darurat, saya biasanya memilih membawa anak-anak dan istri sekalian ke kantor, sambil belanja snack untuk stok, dengan tambahan janji, fasilitas wifi super lancar.Seru juga memindahkan rumah ke kantor dan mengganti pilihan tempat liburan di kantor. Sambil memberikan pengalaman kepada keluarga. Inilah pekerjaan saya. 

Jika terpaksa harus menjani lembur "jomblo", sendirian, harus ditemani "Kopi lembur" , kopi daring Arabika, alias kopi sachet. 

Bagi sebagian orang lembur justru menjadi "kebutuhan" mereka menyebutnya "Crunch", bahkan gratis!. Sesuatu yang aneh bagi kehidupan normal kita, tapi tidak bagi gamers. Tapi itulah realitas dunia. Jika boleh memilih, kita akan menggunakan filosofi life is balance saja.

lembur2-61d0782706310e50be0edf73.jpg
lembur2-61d0782706310e50be0edf73.jpg
ACIS Indonesia

Tapi kalau pertanyaan soal mensiasati lembur itu diajukan bagi kami yang tinggal dan bekerja di Aceh, sebenarnya tak akan ada bedanya. Apalagi yang kerja di warung kopi. Kerja di malam tahun baru sangat spesial, karena itu jam traffic. Tapi alasan sebenarnya karena;

Pertama; di Aceh tak ada perayaan tahun baru, dan tak ada kembang api. 

Kedua; justru tidak bekerja di malam tahun baru akan terasa sunyi, sendirian di rumah. Warung kopi menjadi episentrum keramaian, hampir semua orang memaksakan diri jadi crunch-lembur seru!. Pekerja kantorpun juga kurang lebih sama, jika ingin rehat, cukup setor ke warung kopi, nikmati secangkir kopi, sambil bawa kerjaan jika mungkin atau sekedar break sejam-dua jam sebelum kembali ke meja kerja.

Lembur Istimewa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun