Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trypanophobia Versus Vaksin?

5 Februari 2021   13:00 Diperbarui: 9 Februari 2021   09:11 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

duniaku.com

Heboh vaksin covid19 yang telah ditunggu-tunggu sejak akhir Desember 2020, ternyata juga harus diikuti dengan diagnosa yang serius bagi beberapa orang atau pasien yang mengidap beberapa jenis penyakit yang menyebabkan vaksin menjadi tidak efektif. Selain itu penggunaan vaksin yang harus dimasukan secara injeksi ternyata juga menjadi momok bagi para  Trypanophobia.

Sebuah kejadian unik terjadi di sumatera Utara, seorang kepala Puskesmas ketakutan ketika hendak disuntik vaksin, sehingga tenaga medis harus dibantu beberapa perawat untuk menenangkannya sebelum disuntik. Bahkan aktor kondang Jacky Chan, ternyata juga pengidap trypanophobia, padahal dalam aksi laganya sering terluka dan berurusan dengan jarum suntik.

Dilansir oleh Verywellmind Trypanophobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang berlebihan akan tindakan medis yang melibatkan suntikan dan tindakan yang berhubungan dengan jarum suntik.

Pengidap takut jarum suntik umumnya juga merasa takut terhadap tindakan medis lainnya. Kondisi ini menyebabkan jantung mereka berdebar,pusing, cemas, keringat dingin, gelisah, bahkan pingsan, saat menunggu giliran pemeriksaan dokter, atau saat berpikir tentang tindakan medis yang akan dilakukan padanya. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak.

Meski demikian, kondisi ini dapat dialami oleh orang dewasa. Gejala yang muncul tersebut akan memicu penurunan tekanan darah dan detak jantung yang meningkat menjelang prosedur medis dilakukan

JIka anda termasuk salah seorang pengidap Trypanophobia , seperti dilansir halodoc.com anda harus melakukan langkah-langkah sederhana seperti; Informasikan kondisi phobia anda  bahwa anda mengidap Trypanophobia, sehingga dokter atau perawat akan membantu menenangkan anda atau menggunakan media atau pendekatan yang paling "tidak menyakitkan" dan hati-hati dalam proses injeksi.

Solusi lain adalah lakukan  Applied Tension , ketika gejala fobia muncul secara reflek, maka carilah tempat yang nyaman untuk duduk, lakukan relaksasi untuk mengendurkan otot-otot yang tegang karena cemas, terutama dibagian otot tangan, leher dan kaki selama 10-15 detik. Selanjutnya duduk secara normal selama 20 detik dan ulangi hingga merasa rileks. Bahkan metode terapi sederhana ini dapat dilakukan secara berulang di rumah secara rutin sebelum anda melakukan tindakan atau perawatan medis.

Lakukan latihan pernafasan, karena phobia tersebut menyebabkan rasa tegang yang dapat menganggu proses pernafasan. Cara tehnis yang paling mudah menurut helodoc.com, adalah  duduk nyaman dengan posisi punggung tegak, tapi tidak kaku. Kemudian letakkan satu tangan di depan perut, dan ambil napas panjang dari hidung. Keluarkan napas secara perlahan lewat mulut. Lakukan latihan pernapasan tersebut sebanyak lima kali hingga kamu merasa nyaman dan rileks.

Selanjutnya sugestikan bahwa anda bisa mengatasi rasa takut, bahwa disuntik itu rasanya hanya seperti digigit seekor semut dan hanya terasa sesaat, hanya ketika jarum suntik mulai diinjeksi dan selanjutnya selesai. Lakukan secara konsisten untuk membangun sugesti anda semakin kuat.

Jika keempat terapi sederhana itu tak berhasil, berteriaklah dan lakukan rencana B; kabur dari ruang medis, itupun jika anda tak memiliki urat malu, apalagi jika pengidapnya anda sendiri yang sudah masuk ketegori dewasa. Namun saran terakhir sebaiknya dipertimbangkan baik-baik, agar reputasi anda tidak jatuh hanya karena takut  "digigit semut" saat injeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun