Mohon tunggu...
Sang Pencari
Sang Pencari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Mencari yang tersembunyi...\r\n\r\nCiri wanci lali ginawa mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bibirmu Beracun!!!

28 Agustus 2012   07:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bibirmu sungguh beracun, lain di bibir lain di hati". Demikian kata-kata yang biasa diungkapkan oleh orang yang sedang patah hati karena di-PHK (Putus Hubungan Kasih) oleh sang pujaan hati. Kebanyakan orang sudah pernah merasakan betapa perihnya kata-kata yang terucap oleh bibir "beracun". Ucapan-ucapan dari bibir "beracun" dapat membuat orang frustasi, hilang ingatan atau bahkan bunuh diri. Na'udzubillaahi Min Dzaaliik.

Namun sadarkah anda bahwa mungkin saja anda merupakan korban bibir beracun. Dan bibir beracun ini bukan hanya sekedar ungkapan namun benar-benar bibir beracun, bibir yang mengandung racun. Racun beneran!!!!

Lha...kok bisa...

Sebaiknya simak  yang berikut ini.

Disinyalir banyak beredar "lipstick"/ pemerah bibir asli tapi palsu yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh. Pemerah bibir ini diproduksi oleh perorangan yang hanya memikirkan keuntungan materi tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan bagi pemakainya.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memproduksi pemerah bibir ini sebagai berikut :

Ø  Borax - digunakan sebagai penguat / pengawet supaya tahan lama dan tidak lembek.

Ø  Pewarna tekstil - yang biasa dipakai adalah Rhodamin B.

Ø  Kapur Tembok

Ø  Lem Kayu

Ø  Lotion anti nyamuk - digunakan sebagai pewangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun