Mohon tunggu...
Eko Prabowo
Eko Prabowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://wustuk.com\r\n\r\nhttps://soundcloud.com/rakjat-ketjil-music

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik 2011: Satu Untuk Berbagi - Album Baru Gugun Blues Shelter

3 Juni 2011   06:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:55 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_111822" align="aligncenter" width="300" caption="Sampul album Satu Untuk Berbagi - GBS"][/caption]

Lebih manis, lebih ceria, dan lebih berbau Indonesia. Itulah gambaran Satu Untuk Berbagi, album terbaru milik trio power blues Gugun Blues Shelter (GBS), jika dibandingkan dengan 3 album sebelumnya.

Vokal Gugun yang terdengar lebih halus di album ini banyak sekali bertutur tentang cinta. Berbagai cerita cinta dikisahkannya teriring petikan, sayatan, dan garukan maut gitarnya. Namun begitu, ini adalah GBS. G for guitar. So, gitar tetaplah menu utama, selamanya, hahaha!

Dari 15 lagu yang ada di album ini, separuh lebih ditulis dalam bahasa Indonesia. Tak berhenti disitu, 6 dari total 8 lagu berbahasa Indonesia itu diletakkan berurutan di bagian awal album!

Untuk ukuran GBS, ini adalah perubahan signifikan.

Tidak perlu menjadi orang jenius untuk menerka bahwa itu adalah bagian dari strategi pemasaran baru yang mereka tempuh. Sebuah perjudian cermat yang berupaya menggabungkan musik bermutu tinggi dengan tema dan bahasa yang mudah diterima orang kebanyakan. Sebuah upaya untuk meredefinisi industri.

Seperti ketika Metallica mengeluarkan Black yang manis, atau ketika Pearl Jam menampar dunia dengan No Code yang tak jelas jenis kelamin musiknya, Satu Untuk Berbagi dapat dipastikan mengguncang penggemar setia GBS.

Sebagian tentu menyukai warna barunya. Sebagian lain mungkin bertanya-tanya. Dan sebagian lagi bisa jadi berpaling dan melangkah pergi.

Namun, apapun yang terjadi pada penggemar lamanya, yang jelas dengan album baru ini GBS membuka diri pada pasar yang lebih luas. Pada pasar yang sebelumnya mungkin tidak relevan bagi warna musik blues!

Bagi saya, sejak dulu kekuatan terhebat GBS adalah pertunjukan live-nya. Alasan saya membeli album mereka hanyalah untuk keperluan mengenal lagu baru mereka dan koleksi.

Cara paling memuaskan untuk menikmati GBS, sejauh ini, adalah dengan berdiri di bibir panggung saat mereka konser. Berteriak dan berkeringat bersama ratusan orang lainnya, untuk kemudian memasrahkan diri pada pesona bunyi yang diledakkan oleh Gugun, Jono, dan Bowie.

Itu jugalah kiranya alasan mereka merekam tiga nomor live di penghujung album. Sebuah pameran kehebatan bermain blues dengan total durasi nyaris 18 menit penuh. Di sepanjang 3 lagu itu, tepuk tangan dan teriakan para penonton terdengar jelas. Sebuah pesan terselubung yang seolah berbunyi: “Hey, datang dan nge-blues lah ke konser kami!”

Satu Untuk Berbagi, dengan semua perubahan pada tubuh GBS yang tersirat didalamnya, memiliki makna khusus bagi kita semua.

Bahwa musik bagus bukanlah milik segelintir orang saja. Bukan hanya milik sekelompok idealis yang mengibarkan bendera indie. Musik bagus adalah yang bisa memberi pencerahan pada semua orang, tak peduli dari golongan mana dia berasal. Musik bagus adalah yang tetap bisa bersinar dalam lumpur, bukan hanya terang dibawah siraman lampu kota yang mewah dan angkuh...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun