Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hilang

21 Maret 2022   22:24 Diperbarui: 21 Maret 2022   22:41 2816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi : Hilang. Sumber: https://arcbali.com

Hilang..
Sudah hilang semua yang datang,
kemarin. Saat siang dipenuhi
banyak permintaan. Datang silih
berganti. Tak kenal pagi, tak kenal
siang. Padahal semuanya menghilang
akhirnya...

Engkau mewakili yang hilang itu
juga yang datang saat ku tak ingin
kau hadir. Tiba-tiba, dan semua sarat
Penuh dengan ketidakpastian, juga
kecemasan. 

Datang silih berganti
tanpa dinanti. Semua tiba-tiba
Dan kehilangan adalah perkara waktu,
yang tak pernah dihitung, kapan tiba
juga tak pernah dikira, kapan sirna

Hilang...
Dan kehilangan tak pernah terencana
Meski dekapan erat kian kuat,
namun kehilangan tak butuh eratnya
dekapan. Ia lenyap tanpa kita sadari,
Lalu tiba-tiba kita sendiri...

Hilang dan kesendirian adalah perkara
kecil. Yang selalu ada dan silih berganti
atau mungkin saling bersahutan
Dari semula hingar, lalu lengang
dan kita meniti jalan yang tak pernah
kembali ke asal...
Lalu kenapa mesti mencari?
Biarlah kehilangan itu menemukan
kesejatiannya...
Sebab yang sejati, takkan pernah hilang

***

Mas Han. Manado, 21 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun