Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hujan dan Penyesalan

14 Januari 2022   21:00 Diperbarui: 14 Januari 2022   21:07 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen: Hujan dan Penyesalan. Sumber: Line Today

Dia hanya menunjukkan buku kecil. Sebuah diary dari wanita yang telah menemaninya selama hampir lima tahun itu. Seorang wanita yang aku kenal baik selama kuliah dulu. Wanita yang kuperkenalkan dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Kupikir. Ya, kupikir.

Aku membacanya. Dan seperti tak percaya. Aku seperti tak percaya bahwa wanita sahabatku masa kuliah itu menuliskan namaku dalam diarinya. Semua tentang aku. 

Aku membaca halaman demi halaman buku diari itu. Dan aku hanya mampu terdiam. Berdiri mematung dengan tatapan yang kosong ke sudut ruang yang kosong pula. 

" Dia sangat mencintaimu bro, sejak awal perkenalan di bangku kuliah dulu, dan hingga detik ini" kata sahabatku itu dengan suara yang bergetar. 

Aku tercekat. 

****

Salam hangat 

Mas Han. Manado, 14 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun