Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Langit Biru di Atas Kota Palu

27 November 2021   08:23 Diperbarui: 28 November 2021   17:58 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Salah Satu sudut Kota Palu, Pantai Talise dengan Patung Kuda | Sumber: dokumen Pribadi

Baru saja ingin membangun pasca gempa dan tsunami, bencana pandemi menghadang kembali. Bencana beruntun itu memang cukup membuat perekonomian di Kota Palu terguncang. 

Akibatnya, bantuan-bantuan kemanusiaan pun terhenti. Di salah satu kawasan yang dulu paling terparah terdampak gempa dan tsunami, masih terdapat camp pengungsi. 

Ilustrasi, lokasi yang masih ditempati pengungsi antara ruang jalan dan pantai. Sumber: dokumen pribadi
Ilustrasi, lokasi yang masih ditempati pengungsi antara ruang jalan dan pantai. Sumber: dokumen pribadi
Entah sampai kapan mereka bertahan di situ. Di antara puing bangunan dan rumah pengungsian ala kadarnya yang sekilas tampak tak layak huni. 

Meski demikian, secara umum tampaknya masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi itu. 

Meskipun banyak tempat dan lokasi masih menyisakan jejak gempa dan tsunami. Melihat keseharian masyarakat, tampaknya mereka sudah terbiasa. 

Beberapa jejak gempa dan tsunami bahkan sekarang menjadi tempat wisata. Contohnya di seputaran bekas jembatan kuning. 

Puing-puing jembatan kuning masih dibiarkan saja, belum dibangun kembali. Sumber: dokumen pribadi
Puing-puing jembatan kuning masih dibiarkan saja, belum dibangun kembali. Sumber: dokumen pribadi

Ilustrasi, di sekitar muara sungai dan jembatan kuning yang menjadi tempat wisata warga kota Palu. Sumber: dokumen Pribadi
Ilustrasi, di sekitar muara sungai dan jembatan kuning yang menjadi tempat wisata warga kota Palu. Sumber: dokumen Pribadi

Tampak masyarakat asyik duduk-duduk disitu menikmati suasana sore. Beberapa titik ada peringatan soal kehadiran buaya. 

Ilustrasi, waspada banyak buaya berkeliaran. Sumber: dokumen Pribadi
Ilustrasi, waspada banyak buaya berkeliaran. Sumber: dokumen Pribadi

Rupanya adanya buaya di seputar pantai, ruas jalan dan sungai di tengah kota, bukan isapan jempol belaka. Pasca gempa dan tsunami beberapa kasus orang digigit buaya, memang benar terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun