Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perdebatan dalam Rumah

16 Oktober 2021   20:58 Diperbarui: 4 November 2021   21:06 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi : Perdebatan Dalam Rumah. Sumber: Kompas TV

Percakapan diriuhkan oleh perdebatan
Tentang kursi dan pakaian
sedang kita hanya menganga kebingungan
sedikit uang dan gagap membincangkan kepastian

Perdebatan dipertontonkan di halaman
sedang isi rumah berantakan
walau disamarkan
namun, akhirnya tampak terburai
karena pintu dan jendela terbuka lebar

Perdebatan sudah dari mula-mula
berkabar tentang semua hal yang takada
tapi kita terlanjur percaya pada dua hal
Kebenaran dan keberpihakkan
padahal keduanya samar. Kecuali rasa hambar
semakin terasa di mulut kita. Terlanjur lidah
mengecap kata-kata yang takada guna

Dalam rumah kita. Percakapan dilahirkan
Namun perdebatan yang dibesarkan
Hanya karena kursi yang tak cukup
dan pakaian yang tak genap. Lalu, saling menarik
mengulur. Dan kita semakin riuh dalam kebingungan

Orang-orang menonton di luar halaman
Sesekali ada yang mencuri kesempatan.
Mencabut pagar dan tanaman. Lalu diam-diam
dibawa pulang. Satu-satu tanaman hilang
pagar halaman kita lengang.Tapi kita masih
tak sadar. Karena sibuk membesarkan perdebatan
yang tak punya hari lahir dan nama depan

Kapan berakhir?

Takada akhir, kira-kira. Kursi masih tak cukup.
Pakaian masih tak genap. Kita lupa melahirkan
dan membesarkan tanaman. Dan semua yang
menghidupi, juga menggenapkan. 

Kita masih sibuk meriuhkan perdebatan
yang dilahirkan orang-orang di luar halaman
yang menonton dan melempar senyuman
sambil mencuri waktu, mengambil tanaman
dan pepohonan di halaman rumah. Dan kita
tak juga sadar. Isi rumah berpindah tangan
dan kita akan menumpang di halaman

 ****

Mas Han. Manado, 16 Oktober 2021


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun