Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menanti Kelahiran Organisasi Riset Arkeologi di BRIN

24 Oktober 2021   07:49 Diperbarui: 25 Oktober 2021   12:10 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kantor Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Jakarta Selatan. Sumber: Puslit Arkenas

Detik demi detik, hari semakin berlalu. Waktu semakin kencang berlari, tapi masa lalu tetap saja menunggu. Dipelajari, dikaji dan dipahami. 

Masa lalu yang purba, hingga sejarah umat manusia menghimpun organisasi di masa kerajaan hingga sejarah yang baru-baru saja terlewat. 

Semua itu adalah perjalanan peradaban yang patut dikaji dalam perjalanan peradaban yang semakin hingar bingar. 

Kita kadang lupa, bagaimana pentingnya masa lalu, untuk memahami perjalanan kita sendiri, juga memahami tentang jati diri kita. 

Namun masa lalu juga memberi pengalaman berharga, menyiapkan modal kultural untuk membangun masa depan. Arkeologi mengakomodasi soal-soal itu. 

Kita kadang lupa dan terlena, tentang masa lalu sebagai sebuah pelajaran tentang harmoni. Tentang kemanusiaan dan juga pemuliaan peradaban. 

Semua hampir terlewat begitu saja, hingga hari ditemukannya jejak-jejak purba, yang menggambarkan tentang cikal bakal nusantara. 

Lembaga jawatan purbakala, kemudian lahir, dari para ilmuan di jaman Belanda, hingga akhirnya terbentuknya lembaga pemerintah dalam bidang penelitian arkeologi dan juga pelestarian sumberdaya arkeologi yang ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi. 

Kelembagaan Riset Arkeologi Yang Mapan

Dalam ranah penelitian arkeologi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) adalah rumah utama dalam bidang riset arkeologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun