Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Engkau Itu Hujan

8 September 2021   17:33 Diperbarui: 8 September 2021   17:35 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi : Engkau Itu Hujan. Sumber: Bisnis.com

Hujan...
Aku tahu mungkin kau tak lagi rindu.
Seperti dulu. Saat musim bunga berguguran
Saat pertama kali kutemui kau di beranda.
Pada perjumpaan yang tak kusengaja.

Hujan...
Kini engkau luruh ke bumi.
Dan mungkin tergenang di pelupuk mata
Hujan, aku selalu rindu tentangmu.
Meskipun pada kemarau,
dimana duka paling luka kubawa serta

Hujan..
Dalam diam, aku ingin menjumpaimu
di pergantian musim. Nanti.
Meskipun mungkin engkau tak lagi kukenal

Hujan...
Aku tahu selalu ada pelangi
yang kau tinggalkan dalam hatimu.
Agar sunyi tak selalu menjadi beku
Atau gaduh tak selalu menjelma api

Hujan...
Aku tahu kau selalu mencipta syahdu
Dalam rindu dan cinta yang sejuk, meski sepi.
Hujan adalah engkau yang selalu merdu.
Pada setiap musim yang kau tuju.

Hujan adalah selalu tentang dirimu.

***

Mas Han. Manado. 8 Sept, 2021. Menjelang tengah malam, saat hujan turun menghapus debu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun