Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Organisasi Riset Arkeologi Bedol Desa Ke BRIN, Apa yang Harus Dilakukan?

1 Agustus 2021   09:32 Diperbarui: 1 Agustus 2021   10:43 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Organisasi Riset Arkeologi Bedol Desa Ke BRIN. Sumber: Dokumen Balar Sulut

Kedua, membangun sistem dan iklim penelitian yang lebih kompetetif 

Sepanjang pengalaman saya menjadi peneliti, dan ini sebagai bagian dari introspeksi dan otokritik, bahwa kompetisi penelitian sangat longgar. 

Dengan proposal yang alakadarnya saja dapat memperoleh anggaran penelitian. Meskipun dalam kurun waktu 4 tahun ini diberlakukan sistem kompetisi dengan mekanisme Satuan Biaya Keluaran (SBK). 

Namun serta tidak menjamin kualitas penelitian, hal ini karena masih menyisakan kesan bahwa internal lembaga masih diprioritaskan, tentu ini juga masih dalam tradisi zona nyaman yang bertahan. 

Kompetisi pengajuan proposal riset di bawah sistem BRIN nantinya, diharapkan lebih ketat untuk menjamin kualitas riset. Penelitian, tidak sekedar untuk memenuhi kuota anggaran, namun berdasarkan seleksi yang ketat, proporsional dan lebih profesional. 

Ketiga, Membangun struktur Organisasi yang lebih efektif   

Wacana peningkatan eselonisasi Puslit Arkenas menjadi eselon I, tentu sangat membanggakan. Namun di tubuh Puslit Arkenas yang nantinya naik jenjang eselon I, perlu dirancang sistem kelembagaan yang efektif, sesuai fungsinya sebagai organisasi riset. 

Untuk soal ini, saya tidak akan membahas terlalu rinci, karena pasti hari-hari ini sedang dibahas alot. Namun yang penting dipikirkan adalah lembaga Puslit Arkenas, dapat mencerminkan perkembangan aktual arkeologi hari ini dan rancangan di masa mendatang. 

Struktur organisasi yang efektif,perlu mempertimbangkan isu dan wacana kekinian dalam perkembangan arkeologi yang berkembang di masyarakat. 

Struktur organisasi riset arkeologi harus mampu menjawab tuntutan dan kebutuhan kekinian di masyarakat. 

Riset akan dihasilkan seperti apa dan akan dikembangkan bagaimana untuk menjawab kebutuhan negara dan masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun