Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Malam

16 Juni 2021   00:11 Diperbarui: 16 Juni 2021   00:15 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi: Malam. Sumber: bola.com

Aku adalah malam yang mencari purnama, diantara lembah, telaga dan belantara sunyi, juga langit yang tenang dan lengang, tentu saja.

Di punggung bukit yang menyimpan misteri,tentang cinta dan luka dari sebuah perjalanan yang disembunyikan jejaknya. 

Ketika kutemukan purnama, sesaat lalu tenggelam bersama awan mendung yang menyimpan cerita masa lalu yang tertinggal. 

Aku adalah penantian yang tak kunjung diputuskan oleh waktu, juga dilupakan rindu, yang sudah menggunung tanpa kata.

Seperti malam yang tak disambut senja, juga tanpa melepas petang di tepi cakrawala. 

Dan pula tak ingin menjemput pagi. Malam, seperti kehadiran yang tak dinanti, lalu dilupakan. Menggantung. 

Aku adalah malam yang terlalu cepat datang, seperti seorang yang berlari terburu-buru dan lupa kemana hendak pergi. 

Malam, adalah tentang aku dan segala hal yang membingungkan. Apakah kamu menyadari? 

Aku adalah malam yang membisikkan rindu pada embun. Lalu membisikkan pula rindu pada kabut menjelang pagi yang lembut.

Namun, aku juga malam yang menyembunyikan ricik hujan dan desir angin pada ranting pohon dan ilalang. 

Aku adalah malam tanpa jejak, namun juga menitip pesan pada sunyi, agar semua  terbaca oleh musim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun