Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tantangan Fresh Graduate: Yang Muda, Yang Bijaksana

18 April 2021   11:57 Diperbarui: 19 April 2021   08:49 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi baru pertama kali bekerja. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Meskipun dia itu muda dan fresh graduate. Sebaliknya, mau dia senior, mau tua dinas, tua umur, tapi kalau kerjanya lamban ya pasti tersisih. 

Kedua; Tampil menjadi role model

Praktik baik organisasi ditentukan oleh bagaimana seorang pimpinan mampu menjadi teladan, contoh dan panutan bagi stafnya untuk berbuat yang terbaik. 

Hal yang paling penting bagi seorang pimpinan, katanya adalah bahwa pimpinan harus mampu menjadi teladan, role model sesulit apapun pertentangan yang dihadapi. 

Kadang, kita dihadapkan pada persoalan diri sendiri yang belum tuntas, namun begitu menghadapi orang banyak, maka mau tidak mau, pimpinan harus menanggalkan semua ego pribadi, dab berusaha mengedepankan kepentingan orang banyak, se nyesek apapun rasanya. Itu resiko dan konsekwensi sebagai seorang pemimpin. 

Ketiga; Bersikap humble dan bersahabat

Menghadapi para senior dan para orang tua di kantor, meskipun senior dan orang tua itu staf bawahan kita, maka pimpinan yang fresh graduate itu harus bersikap humble dan bersahabat.

Sikap itu menghindari jarak yang terlalu jauh antara pimpinan dan bawahan. Sikap itu juga menghindari resistensi bawahan dan sikap sewot dan memusuhi para bawahan yang orang tua atau senior di kantor kita itu. 

Dengan bersahabat, suasana lebih akrab dan cair, sehingga komunikasi lebih lancar dan juga lebih terbuka untuk menerima berbagai saran, saling diskusi dan sharing pengalaman akan mencairkan suasana, dan justru dapat solusi yang lebih baik dan efektif, bilamana ada persoalan yang pelu dipecahkan. 

Keempat, Menumbuhkan sikap tenggang rasa dan saling peduli

Disamping mengikuti aturan secara konsisten dan konsekwen, perlu pula membangun keseimbangan dengan cara menumbuhkan sikap tenggang rasa dan saling peduli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun