Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Work From Destination dan Lahirnya Tren Baru Hobi yang Dibayar

7 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 9 Januari 2021   20:10 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WFD dan Trend baru hobi yang dibayar. Sumber: www.phinemo.com

Menghasilkan uang bagi dirinya, karena sambil bekerja, dan tetap mempertahankan perputaran ekonomi di sektor pariwisata. 

Bekerja sambil berwisata dan berwisata sambil bekerja, otomatis secara langsung maupun tidak langsung menjadikan para wisatawan sesungguhnya juga sambil tetap bekerja untuk mendapatkan penghasilan. 

Berwisata menjadikan hobi yang dibayar. Tetap bekerja sambil piknik atau berwisata, dengan sendirinya kegiatan berwisatanya dalam rangka pula menjalankan pekerjaan atau mata pencahariannya. 

Meski demikian, hal-hal berkaitan dengan protokol kesehatan selama pandemi covid, tetap harus menjadi perhatian utama. Kata kunci yang tidak mungkin dilupakan pada masa pandemi ini. 

Selain itu perlu dibuat aturan main di setiap daerah-daerah destinasi wisata, agar alur keluar masuk para traveler dapat dijaga tetap kondusif dan aman. 

Mengingat bahwa WFD, diperuntukan bukan semata-mata sebagai kegiatan berwisata namun juga tetap produktif sesuai profesi di berbagai sektor yang memungkinkan. 

Oleh karena itu perlu adanya instrumen untuk memastikan bahwa WFD, bukan semata-mata hanya ditujukan untuk perputaran ekonomi pariwisata, namun juga untuk menjaga produktivitas di tengah pandemi. Selain tentu saja menekan penularan covid 19. 

Hal yang terpenting juga, tidak semata-mata mengalihkan pembatasan orang di tempat bekerja, namun kemudian menumpuk ke lokasi-lokasi destinasi. Selain itu menjadikan WFD, sebagaimana juga WFH, yang lebih aman dari bekerja secara tatap muka dengan banyak rekan kerja. 

WFD bukan semata-mata memindahkan pertemuan banyak orang di tempat kerja ke tempat wisata, namun membatasi pertemuan orang banyak di tempat bekerja, dengan memecah konsentrasi pertemuan banyak orang di satu tempat kerja ke banyak tempat wisata. 

Dalam hal ini, di lokasi-lokasi destinasi, diperlukan instrumen yang mengatur jam kunjungan dan jumlah orang dalam setiap waktu kunjungan. Sesuatu yang rasanya sulit dilakukan, namun patut dicoba.

Intinya, WFD dimaksudkan menjaga perputaran ekonomi sektor pariwisata, sambil tetap produktif bekerja sesuai profesinya masing-masing sebagai mata pencaharian sehari-hari. WFD adalah cara berwisata produktif, sambil tetap memikirkan instrumen untuk menekan angka penularan covid 19. 

Demikian. Salam Hormat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun