Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Wajah di Balik Kaca

19 Oktober 2020   23:13 Diperbarui: 19 Oktober 2020   23:32 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wajah di Balik Kaca. Sumber: https://sekilaswarna.wordpress.com/

Menatap wajahmu di balik kaca yang menyimpan sirna
Berbicara tentang rasa namun tanpa jiwa berswara
Merindu hadirmu adalah laksana menangkap bayangan rupa

Hampa dan tak tersentuh bagaikan menangkap angin buritan
Bagaikan memimpikan peri yang menari-nari di awan
Lalu gelisah, hanya suara ratapan yang mendesah
Dan harapan adalah kesia-siaan
Kemudian sirna menunggui pertemuan
Seperti janji yang menyimpan tiupan juga tipuan  

Aku seperti menatap ke dasar telaga
Air yang bening namun hening
juga gelap dalam kilau yang mengacau
Melihatmu sama juga aku dalam rupa kesendirian
Juga keterasingan dalam hiruk pikuk keramaian
Hanya menyisakan penyesalan yang tak tergantikan

Menatap wajahmu di balik kaca adalah keterasingan
Yang dirupakan oleh janji-janji rindu yang semu
Bayangan wajah yang tak menjelaskan kepastian
Kecuali hanya angan-angan jiwa kesenderian
Menunggui benih cinta yang tak jua tumbuh
Lalu mati perlahan karena peluh yang melenguh

Menatap wajah dibalik kaca adalah kesia-siaan
Lalu mati dalam keterasingan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun