Batu bulat, dipecahkan, dipangkas dan diruncingkan. Pecahan-pecahan batu dibuat alat, ditajamkan semacam pisau, untuk memburu dan membunuh binatang buruannya. Dengan alat batu, mereka menusuk, menyayat dan menguliti binatang.Â
Selanjutnya, ide dan gagasan terus lahir. Kreatifitas terus berkembang, juga kebudayaan. Ketidakpuasan terhadap kondisi mengolah makanan, dimakan mentah. Lahirlah ide mengolah makanan, dengan menjemur di bawah panas matahari. Semakin tidak puas lagi, kemudian dilakukan ujicoba membuat api.
 Digosok-gosokkanlah batu. Timbul percikan. Lalu dikumpulkanlah daun-daun kering. Dari percikan akibat batu yang digosok-gosokkan itu, lalu menyambar daun kering. Terciptalah api.  Dan seterusnya, peradaban semakin berkembang. Demikianlah kebudayaan itu menghidupi.Â
Jadi, apapun proses kehidupan kita ini, ruhnya ada pada kreatifitas dan kebudayaan. Keindonesiaan kita hari ini sesungguhnya ditentukan oleh kebudayaannya. Oleh kreatifitas anak bangsa mencipta.Â
Mewujudkan ide dan gagasan untuk memperoleh nilai-nilai kehidupan. Kita harus mencipta kebudayaan kita sendiri, yang lahir dari ide dan gagasan anak bangsa yang mewujud ke kreatifitas untuk melahirkan kebudayaan. Mengisi pondasi kebangsaan. Keindonesiaan.Â
Alih Teknologi Sebagai Proses Kebudayaan
Alih tekonologi adalah proses kebudayaan. Hanya saja, alih teknologi yang kita terima hari ini, adalah proses menerima transmisi pengetahuan dari bangsa luar. Kebanyakan seperti itu.Â
Artinya kita mengembangkan kebudayaan, atas hasil ide, gagasan dan kreatifitas bangsa luar. Hal ini bisa berimbas pada kebudayaan kitta sendiri, jika kita tak mampu membuat filter atau mengimbanginya.Â
Namun jika sejenak kita cermati, kita memang dihadapkan pada situasi dimana kebudayaan bangsa dalam keterancaman. Budaya KPop, Tiktok, Hollywood Style, Generasi Game of Thrones dan sebagainya mengancam karakter dan jatidiri anak bangsa, sebagai generasi penerus IndonesiaÂ
Baca juga : Refomasi Kebudayaan Menuju Kebangkitan Indonesia
Mungkin itu yang mendasari ketika beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengatakan soal momentum Indonesia 'membajak' situasi krisis karena pandemi ini untuk menjalankan strategi besar besar bangsa.